Denpasar (Antaranews Bali) - Saat mengunjungi kantor LKBN ANTARA Biro Bali di Denpasar, Rabu (21/11), lembaga kemanusiaan global "Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation" bekerja sama dengan "Indonesian Paradise Property" (IPP) memaparkan rencana untuk mencetak 100 UMKM di Bali menjadi "UMKM tangguh bencana" melalui lokakarya "Business Continuity Plan" (BC-Plan) selama tiga minggu sejak 6 Desember 2018.
"Bencana sekarang sangat rentan terjadi dimana-mana, termasuk Bali," kata Kepala DMII (Disaster Management Institute of Indonesia) --lembaga pelatihan dan riset untuk manajemen tanggap bencana ACT Foundation--, Wahyu Novyan, diidampingi Humas IPP Sari Satiti Puspasari.
Dalam kunjungan yang diterima Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Yakub dan jajaran redaksi itu, ia menjelaskan bencana yang rentan terjadi di Bali antara lain Gunung Agung yang hampir erupsi, kebakaran pasar tradisional, banjir, gempa, tsunami, dan sebagainya, yang membuat masyarakat mudah berputus asa.
"Dampaknya, bencana menurunkan omzet mereka, karena itu kami bersinergi mengadakan serangkaian lokakarya (workshop) BC-Plan selama tiga minggu sejak 6 Desember 2018 untuk mencetak 100 UMKM di Bali menjadi 'UMKM tangguh bencana'," kata mantan aktivis sosial sejak menjadi mahasiswa di Surabaya itu.
Apalagi, Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2013 mencatat Denpasar dan Buleleng di Provinsi Bali menempati peringkat ke-139 dan 152 dari 154 kabupaten/kota yang rentan mengalami dampak bencana.
Senada dengan itu, Humas IPP Sari Satiti Puspasari mengatakan kerja sama dengan ACT itu dilakukan untuk melatih 100 dari ribuan UMKM yang ada di sekitar lingkungan usaha properti IPP sebagai "CSR" IPP kepada masyarakat, terutama di Sanur dan Kuta.
"Kami berharap pelatihan selama tiga minggu sejak 6 Desember 2018 akan menumbuhkan UMKM yang mampu bangkit kembali pasca-bencana, sehingga Gunung Agung yang hampir erupsi saja sudah menurunkan omzet UMKM hingga 40 persen, tidak akan berlangsung lama dalam keterpurukan," katanya.
Dengan BC-Plan, katanya, akan mendorong peserta lokakarya menjadi tangguh terhadap bencana dan dapat bangun/bangkit kembali dan terhindar dari kebangkrutan/kerugian pasca-terjadinya bencana di lingkungan usahanya, karena itu ia mengharapkan ANTARA menyukseskan BC-Plan yang rencananya dibuka Wali Kota Denpasar (6/12).
"Prinsipnya, apapun bentuk kegiatan yang memberdayakan potensi masyarakat Bali akan kami bantu, karena pemberdayaan potensi masyarakat itu sejalan dengan misi ANTARA untuk membangun karakter masyarakat berbasis pengetahuan. Jadi, klop," kata Kabiro LKBN ANTARA Bali, Edy M Yakub.
Baca juga: Relawan Indonesia dorong pemberdayaan ekonomi
Baca juga: ACT-Paradise-Pemkot Denpasar resmikan UMKM tangguh bencana
Baca juga: Tim Itjen Kominfo apresiasi kemitraan ANTARA-Pemprov-Media di Bali
Baca juga: ANTARA Biro Bali kenalkan jurnalistik kepada 72 siswa SMA (video)
Baca juga: Psikolog-Dosen Komunikasi Bali motivasi peserta SMN Kaltim
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Edy menambahkan ANTARA sebagai kantor berita nasional akan selalu membantu kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat Bali tanpa memilah penyelenggara kegiatan itu bersumber dari rencana pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, kampus, dan sebagainya.
Sejarah Singkat
Pada 13 Desember 1937, Kantor Berita ANTARA didirikan oleh Adam Malik, Soemanang, A M Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena ketika semangat perjuangan kemerdekaan nasional menggelora dan digerakkan oleh para pemuda pejuang saat itu.
Pada 17 Agustus 1945, keberhasilan ANTARA menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Saat Teks Proklamasi dibacakan Soekarno, Adam Malik menelepon ANTARA dan diterima oleh Asa Bafagih yang diminta untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis dengan berpesan "Jangan sampai gagal". Pangulu mengirimkan naskah ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast Domei, di antara berita-berita yang telah dibubuhi izin Hodohan.
Markonis Soegirin menjaga agar teks Proklamasi Kemerdelaam RI itu tersiar dan Markonis Wua yang mengirimkan, maka menyebarlah berita Proklamasi Indonesia ke pelosok Nusantara dan penjuru internasional.
Bulan Mei tahun 1962, ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.
Keputusan Presiden No 307 tahun 1962, tanggal 24 September 1962 nama ANTARA diubah menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan Dewan Pimpinan diketuai Pandu Kartawiguna dengan anggota-anggota Djawoto, Moh. Nahar, Subanto Taif, Adinegoro, Mashud Sosrojudho, Suhandar, Subakir, R. Moeljono dan Zein Effendi.
Selama lebih dari tiga perempat abad, ANTARA sebagai salah satu kantor berita bertekad untuk selalu menghadirkan berita teks, foto dan video mengenai peristiwa-peristiwa penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia, baik melalui saluran distribusi sendiri maupun yang bekerjasama dengan para mitra di seluruh dunia.
Pada 17 Juli 2007, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007, akhirnya ANTARA resmi bergabung menjadi keluarga besar Kementerian BUMN dan berubah menjadi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA. Sejak itu, ANTARA tidak hanya melayani media massa semata, namun juga melayani publik. ANTARA melayani media dengan VSAT/jejaring satelit (Agenda Setting), sedangkan ANTARA melayani publik dengan jejaring "public relation" (Juru Bicara), yakni: Portal Berita (Konvergensi); Fotografi (pameran foto/GFJA); Pendidikan Jurnalistik (tulis, fotografi, video, kehumasan, media visit, magang, lomba, buku/katalog, award/LPJA); dan Big Data (videotron, TV-Content, TV Kabel, Data Peta Isu/IMQ-AI/ANTARA DIGITAL MEDIA).
Di Bali, LKBN ANTARA telah melayani masyarakat sejak tahun 1945 melalui penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan RI dan juga pengibaran bendera merah putih yang pertama di "kantor perjuangan" Antara Bali di Jalan Banjar Titih, Denpasar, yang kini menjadi Restoran Betty di Jalan Sumatera 56-58, Denpasar itu pada 18 Agustus 1945. Untuk tahun 1937-1945, histori ANTARA di Bali belum tercatat, kecuali adanya pewarta yang melaporkan setiap gerak perjuangan kebangsaan. (*)
Kunjungi ANTARA Bali, ACT-IPP siap cetak "UMKM Tangguh Bencana"
Kamis, 22 November 2018 9:50 WIB

Kepala DMII dari "Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation" Wahyu Novyan (2/kiri) bersama Humas "Indonesian Paradise Property" (IPP) Sari Satiti Puspasari (2/kanan), saat mengunjungi kantor LKBN ANTARA Biro Bali, Denpasar, Rabu (21/11). (Foto Antaranews Bali/Nyoman Aditya/2018)
Prinsipnya, apapun bentuk kegiatan yang memberdayakan potensi masyarakat Bali akan kami bantu, karena pemberdayaan potensi masyarakat itu sejalan dengan misi ANTARA untuk membangun karakter masyarakat berbasis pengetahuan. Jadi, klop