Tim Itjen Kominfo apresiasi kemitraan ANTARA-Pemprov-Media di Bali
Kamis, 1 November 2018 13:25 WIB
Antara adalah kita, dan kita adalah Antara. Artinya, Antara itu milik kita, milik Kominfo, milik humas, milik media, dan milik bangsa ini
Denpasar (ANTARA) - Tim Itjen Kominfo yang dipimpin Audior Ahli Kominfo Drs Moestamin Noer MSi mengapresiasi kemitraan yang dilakukan LKBN Antara Biro Bali dengan jajaran Humas Pemprov Bali dan media massa di Pulau Dewata yang dinilainya cukup membanggakan.
"Cukup membanggakan. Kemitraan yang terjalin cukup akrab, bahkan kontribusi Antara di Bali juga cukup besar. Informasi yang diproduksi Antara juga banyak menjadi referensi jajaran pemerintah dan media di sini," kata Moestamin dalam monitoring-evaluasi LKBN Antara di Bali, 28-31 Oktober 2018.
Oleh karena itu, ia mengharapkan para mitra Antara dari jajaran humas dan media massa selalu memberi masukan kepada Antara secara langsung atau melalui Kominfo untuk kebaikan bersama.
"Antara adalah kita, dan kita adalah Antara. Artinya, Antara itu milik kita, milik Kominfo, milik humas, milik media, dan milik bangsa ini. Dalam fungsi diseminasi informasi, Antara sebagai kantor berita tidak hanya sekadar memberitakan, namun berita yang dibuat Antara juga berpotensi dikutip media lain untuk diketahui masyarakat lebih luas," katanya saat melakukan monitoring ke kantor Humas Pemprov Bali dan tiga kantor media massa di Bali sebagai sampel.
Di kantor Humas Pemprov Bali, tim Itjen Kominfo yang berjumlah empat orang dengan didampingi Rini Utami (LKBN Antara Pusat) serta Edy M Yakub (LKBN Antara Bali) itu diterima Kabag Dokumentasi dan Data Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali IB Surja Manuaba yang didampingi Kasubag Media Humas Pemprov Bali I Ketut Yadnya dan Tim Humas Pemprov Bali.
"Biro Humas Pemprov Bali memang berbeda dengan provinsi lain, karena sejak tahun 2017 ada atensi dari pimpinan bahwa informasi umum ditangani Kominfo secara terpisah, sedangkan Biro Humas lebih bersifat khusus untuk informasi lokal terkait Bali. Jadi, humas adalah Jubir Gubernur," kata Surja.
Oleh karena itu, tugas Biro Humas Pemprov Bali tidak lagi menyampaikan informasi secara umum, namun lebih bersifat spesifik untuk Bali dengan dua tugas dari Gubernur yakni melakukan sosialisasi dan menyerap aspirasi masyarakat.
Untuk sosialisasi itu, strategi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan empat jenis media yakni media non-elektronik, media elektronik, media sosial, dan media tradisional. Khusus LKBN Antara, pihaknya sudah cukup lama bekerja sama dan berjalan cukup baik.
"Kalau media non-elektronik dan elektronik ada 200-an. Kepada mereka, kami selaku menyampaikan informasi kegiatan gubernur dan juga rilis. Untuk itu, kami berharap Kominfo melakukan verifikasi media untuk membantu kami dalam memetakan media, karena media yang ilegal seringkali mengacaukan masyarakat dengan hoaks untuk kepentingan tertentu," katanya.
Untuk media tradisional, katanya, Humas Pemprov Bali menggunakan wayang, bondres/lawak, dan pertunjukan rakyat (pertura) untuk menyosialisasikan program pemerintah, mengingat media tradisional masih cukup efektif untuk masyarakat Bali, bahkan banyak masyarakat yang meminta daerahnya dijadikan tempat acara sosialisasi dengan media komunikasi klasik itu. Misalnya, sosialisasi Peraturan Gubernur tentang penggunaan bahasa dan busana adat pada setiap Hari Kamis.
"Khusus penyerapan aspirasi, strategi kami ada dua cara yakni Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang dilaksanakan di pusat kota (Renon) dan bersifat satu arah, serta Temu Wirasa yang dilaksanakan berkeliling kabupaten dan bersifat dua arah dengan gubernur langsung," katanya.
Selain verifikasi media, Kasubag Media Humas Pemprov Bali I Ketut Yadnya menyarankan kepada Kominfo agar rutin melakukan pelatihan kehumasan dan jurnalistik untuk meningkatkan profesionalisme. "Kalau Kominfo memfasilitasi, kami siap mengirim peserta secara mandiri," katanya.
Masukan Media Massa
Sementara itu, dalam kunjungan ke tiga kantor media, tim Kominfo dan Antara diterima pimpinan redaksi (pimred) setempat yakni Pimred "Bali Post" Wayan D Arsana, Pimred "Nusa Bali" I Ketut Naria, serta Wapimred "Bali Tribune" Djoko Purnomo. Para pimred itu didampingi redaktur dan staf.
"Kepercayaan kami kepada Antara sangat tinggi, karena kantor berita negara tidak mungkin asal-asalan, apalagi kami sudah berlangganan sejak tahun 1970-an. Tapi, kami minta Antara juga menyesuaikan dengan perubahan media saat ini," kata Pimred 'Bali Post' Wayan D Arsana.
Didampingi redaktur bidang portal dan 'travelnews' dari harian yang tahun ini berusia 70 tahun itu, ia menyebutkan perubahan yang dimaksud antara lain deadline produksi yang maju. "Kalau dulu sampai jam 24.00, tapi sekarang jam 21 sudah produksi, maka itu kami harapkan update informasi Antara juga lebih cepat," katanya.
Perubahan lain yakni media online saat ini sudah sangat "straight", karena itu media massa jangan "straight". "Untuk itulah kami minta Antara memberi kami dengan support informasi yang lebih kolaboratif/berkedalaman, dan back ground/berlatar belakang," urainya.
Hal senada juga diungkapkan Pimred Harian "Nusa Bali" I Ketut Naria. "Kami selalu mengutamakan informasi dari Antara, meski informasi dari media lain sudah ada lebih dulu, tapi kami memastikan kebenaran informasi dengan menunggu dari Antara, apalagi Antara sekarang juga sudah semakin berkembang lebih baik," katanya.
Namun, ia mengharapkan Antara bisa memadukan antara berita teks dengan foto. "Kami sering kesulitan mengakses foto-foto sosial, karena kadang ada berita-nya, tapi foto-nya tidak ada. Sebaliknya, kadang ada foto-nya, tapi berita-nya tidak ada. Kalau memungkinkan, kami diberi platform untuk mengakses foto-foto lokal yang tidak lolos seleksi dari Biro Foto Antara Jakarta," katanya.
Sementara itu, redaktur bidang lain mengharapkan Antara juga memberi "support" berita daerah yang lebih banyak, apakah lewat jaringan pusat atau platform khusus berita daerah agar tidak terjadi kekurangan berita lokal. "Khusus berita ekonomi, kami mengharapkan ada data pembanding antara tahun ini dengan tahun lalu, agar diketahui perkembangannya," katanya.
Tidak jauh berbeda dengan itu, Wapimred "Bali Tribune" Djoko Purnomo juga menilai berita Antara sudah cukup variatif dan kualitasnya juga tidak kalah dengan media lain. "Tapi, kami mengharapkan ada pengembangan berita yang bersifat 'running' agar tidak terkesan basi, apalagi berita-berita ekonomi yang tentunya lebih perlu 'indept' dan 'update' dari hari ke hari," katanya.
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Baca juga: ANTARA Biro Bali kenalkan jurnalistik kepada 72 siswa SMA (video)
Baca juga: Pemprov Bali Apresiasi Pameran Fotografi Antara (video)
Baca juga: Psikolog-Dosen Komunikasi Bali motivasi peserta SMN Kaltim
Baca juga: ANTARA Bali adakan pameran foto "Rwa Bhineda 18" rayakan HUT ke-81
Respons Antara
Menanggapi respons pimpinan redaksi yang cukup solutif itu, Rini Utami dari LKBN Antara Pusat menyampaikan terima kasih, namun ia memaparkan kondisi Antara saat ini sebagai kantor berita "milik bersama" yang memang sedang melakukan pembenahan pada semua lini, baik konten informasi, IT, maupun sumberdaya manusia.
"Karena itu, kami berharap kesabaran para pimred media dalam menjalin kemitraan dengan kami untuk jeda sejenak guna mendorong kemajuan lebih baik lagi kedepan," kata Rini yang juga sempat mendampingi tim Itjen Kominfo melakukan "sidak" ke sebuah kantor kecamatan di wilayah Denpasar Barat.
Di sela-sela menghadiri "International PR Summit 2018" di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, 5-6 November 2018, Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat yang akrab disapa Pak Dimas menegaskan bahwa LKBN Antara kedepan akan mengembangan diri dengan lebih mengikuti kebutuhan pelanggan sesuai pemetaan pelanggan.
"Kedepan, kerja sama dengan pelanggan lama akan merujuk pada kebutuhan mereka dalam pengutipan berita yang mayoritas merupakan berita nasional, sehingga permintaan berita-berita lokal akan dilayani secara terbatas juga, baik dengan permintaan khusus untuk berita tertentu maupun permintaan artikel lokal," katanya, dalam perbincangan dengan Kepala Biro LKBN Antara Bali, Edy M Yakub.
Dalam perbincangan disela-sela acara itu, ia menjelaskan Antara kedepan akan mengembangkan pola baru untuk pelanggan yang dijangkau lewat kerja sama LKBN Antara-Kemkominfo, sehingga pola baru akan memperluas diseminasi informasi (yang bersifat mencerdaskan, memberdayakan, mengedukasi, dan nasionalisme) pada pelanggan lama dan baru untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan sesuai misi Antara.
"Khusus portal akan dikembangkan dengan bisnis berbasis konvergensi dengan operasional kinerja akan terukur secara fungsional dalam kurun per-semester (bukan bulanan), sesuai potensi yang ada dan berputar sesuai dengan kemampuan biro/daerah. Namun, tidak menutup kemungkinan pula untuk adanya kemitraan baru sebagai supporting system pada level biro, sekaligus perluasan diseminasi informasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kabiro LKBN Antara Bali Edy M Yakub menginisiasi "portal mitra" terkait keinginan "mitra" (media massa) yang merasa kekurangan pasokan berita dan foto lokal akibat "nasional-isasi" itu. "Portal khusus mitra itu akan berisi berita dan foto yang dianggap berita/foto lokal. Mungkin bisa seperti koran digital di portal Biro Bali, namun teknisnya masih akan kami rumuskan secara matang dulu," ucapnya. (*)
Baca juga: Direktur IKPMK : generasi milenial cerdas bermedsos
Baca juga: Pemerintah minta Kantor Berita ANTARA percepat transformasi
Baca juga: Dirut ANTARA: PR harus cermat sikapi medsos (video)
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
SELAYANG PANDANG "ANTARA BALI"
ERA PERINTIS
0. Herman : 1945
-- “Kantor” ke-1 ANTARA Bali : d/h Restoran Betty Jl Sumatera 56, Banjar Titih, Denpasar
-- Lokasi siar proklamasi (18/8/1945) -- dibaca : Herman/wartawan
-- Sumber: Video Tentang ANTARA Biro Bali
"Berita Proklamasi Kemerdekaan RI sampai ke Provinsi Bali karena dibawa oleh seorang
wartawan ANTARA bernama Herman"
(Buku "Kiprah Kerobokan dan Peranan Markas 'K' Dalam Sejarah Pergerakan Perintis
Kemerdekaan dan Revolusi Fisik 1945" oleh I Gusti Ketut Wibisana Aryadharma)
i. I Wayan Tjatranata - Koresponden Pertama/resmi (1972 – 1979)
-- koresponden resmi ANTARA yang pertama di Bali (tugas utama sebagai wartawan
RRI Denpasar)
-- pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Bali bernama Herman (koresponden
ANTARA/tidak resmi)
-- "kantor" redaksi di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar
-- namanya diabadikan sebagai "award" untuk pihak terbaik berkontribusi yakni Sertifikat
Wayan Tjatranata (sejak 2017)
ii. Ismail Jacob - Utusan Persiapan Cabang Antara (Oktober-Desember 1979)
-- pinjam ruang di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar (Okt.-Des. 1979)
-- pinjam Gedung Pos di Jl Kamboja 6, Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng):
(Okt.-Des. 1979)
1. Otang Fharyana - Kepala Cabang Pertama (Januari 1980 – 1983)
-- Kepala Cabang Pertama yang ditunjuk Antara Pusat sejak Januari 1980 (berkantor di
Gedung Pos Kreneng, Denpasar)
-- perintis kantor biro-1981 (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali)
-- Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meterpersegi itu
satu hamparan dengan PWI Cabang Bali
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- era Kepala Biro Tunggul Susilo/2007 – 2013)
-- rekrut beberapa wartawan, diantaranya IB. Alit Wiratmaja
-- kunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali untuk tapak tilas dan dialog/refleksi sebagai
Kepala Cabang Pertama ANTARA Bali (26/9/2022) -- menerima "Sertifikat Tjatranata 2022"
ERA PENGEMBANGAN
2. Syahrul B. Hidayat - Kepala Cabang (1983 – 1986)
-- anak Wiwiek Hidayat (Kepala Cabang LKBN ANTARA Surabaya)
-- melengkapi sarana/prasarana kantor
-- merekrut 2 wartawan (Ketut Atmadja dan Ketut Sutika)
3. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Cabang (1986 – 1996)
-- 17-2-1987 : kantor diresmikan Menteri Penerangan H Harmoko
(peresmian disaksikan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dan Pemimpin Umum
LKBN ANTARA Ir Handjojo Nitimiharjo).
-- perintis rumah dinas - 1988
(Jl Gatot Subroto VI-F No. 22, sekitar 300 meter ke timur dari kantor biro)
(tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas 300 meterpersegi
dengan IMB/copy, tapi gedung-nya dibangun LKBN ANTARA Pusat)
-- rekrut 2 wartawan baru (Eddy Karna Sinoel/Mataram dan
Dewa Made Suta Sastradinata/resign)
-- Tahun 1996-1998, Alit Wiratmaja dipromosikan jadi Kabiro ANTARA Canberra
4. I Ketut Atmadja - Kepala Biro (1996 – 1998)
5. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Biro (1998 – 2000)
-- sempat dua tahun memimpin ANTARA Biro Australia (1996-1998)
6. Chandra Hamdani Noor - Kepala Biro (2000 – 2005)
-- meningkatkan kerja sama dengan kalangan pariwisata
7. Drs. Ahmad Wijaya - Kepala Biro (2005 – 2007)
-- fokus menjalin kekeluargaan di LKBN ANTARA Bali
ERA PEMANTAPAN
8. Tunggul Susilo - Kepala Biro - (2007 – 2013)
-- perintis portal biro (7 Februari 2008) : Era Perum/BUMN
-- era pertama Biro Bali menerima Asmen Pemberitaan, yakni M Irfan Ilmie, lalu Masuki M Astro
-- renovasi kantor biro dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta,
pembangunan gedung ditangani swasta dibawah kendali Pemprov Bali)
-- membangun merajan atau pura kecil di kantor biro dan rumah dinas
-- rekrut Ni Luh Rismawati, Dewa Wiguna, dan Nyoman Aditya
9. Made Tinggal Karyawan - Kepala Biro - (2013 – 2016)
-- perintis koran biro “Bali Kini” (September 2015)
-- pendukung utama koran "Bali Kini" : Made Tinggal Karyawan/Kabiro,
Ketut Atmadja/mantan Kabiro, dan mendiang maestro seni lukis Bali, Nyoman Gunarsa
-- meninggal dunia dg Plh Kabiro : I Ketut Sutika (September-Desember 2016)
(6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
-- setelah 2 kali perpanjangan)
10. Edy M Ya’kub - Kepala Biro - (2016 - 2023)
-- perintis portal konvergensi (teks, foto, video, grafis, iklan digital) : 13-5-2017
-- perintis koran digital : 23 Maret 2018
a. 7 Februari 2018 : tutup koran biro “Bali Kini”
b. 25 September 2022 : rintis koran digital (kortal) edisi khusus pariwisata
-- perintis peran non-media :
a. pameran fotografi jurnalistik "Rwa Bhineda" (sejak 13 Desember 2017/tahunan/HUT ANTARA)
b. pelatihan jurnalistik (SMN 2017-2019 serta coaching clinic+UKW : Maret-Mei 2022)
c. pencetus "Tjatranata Award" untuk wartawan/karyawan (internal)
dan mitra media/humas (eksternal) yang berkontribusi
(penerima award 2017-2022: NL Rhismawati-Dewa Wiguna/2017, Pemkab Badung/2018,
Bank Indonesia/2019, Harian Bali Post/2020, PLN/2021, Gubernur Bali Wayan Koster+
Otang Fharyana/2022)
-- pengembangan non-keredaksian:
a. 1 Desember 2018 : mengganti papan nama ANTARA dengan versi aksara Bali
(peraturan daerah dari Gubernur Bali)
b. 22 Juli 2019 : "placement/diseminasi media"
(pengembangan kerjasama konten ANTARA-Kominfo)
c. pengembangan SDM (2018-2022):
-- 6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
(setelah 2 kali perpanjangan)
-- 11-16 Sept. 2019 : barisan jajaran non-redaksi/pensiun dini
(Analia, Made Sudarta, Tapayasa)
-- 2018-2019 : rekrut Nyoman Hendra (fotografer/pengganti Wira Suryantala) dan
Ayu Khania Pranisitha (koresponden/pengganti Made Surya)
-- 1 Juli 2020 : staf administrasi Nyoman Aditya jadi Karyawan Organik Non-Redaksi
-- 9 Mei 2022 : pewarta senior Komang Suparta jadi Redaktur Portal Biro NTB
dan Ayu Khania Pranisitha (resign/S2)
-- 9 Mei 2022 : pewarta Genta Tenri Mawangi (ANTARA Pusat) menjadi
Pewarta BKO Biro Bali (BKO setahun untuk G20/KTT G20 di Bali)
-- 15 Juni 2022 : rekrut Ni Putu Putri Muliantari (koresponden/pengganti Komang S)
dan Rolandus Nampu (koresponden/pengganti Ayu Khania P.)
-- Nov. - Des. 2022 : evaluasi koresponden untuk fokus foto/tulis (N Fikri Yusuf)
d. pengembangan peran ANTARA = 3 peran/tugas kantor berita
(HUT Dasawindu/13 Desember 2017)
1. TUGAS UTAMA : Kantor Berita/media massa (media cetak/media online/medsos)
2. TUGAS NEGARA : Jubir Negara/Bangsa (era disrupsi untuk counter hoaks dan
branding daerah melalui revitalisasi portal : pemda/BUMN/kampus)
3. TUGAS PUBLIK : Non-Media (publik/milenial : diklat jurnalistik, pameran foto,
Tjatranata Award, i-media, media partner, dan magang/riset)
TIGA TUGAS KANTOR BERITA
1. TUGAS UTAMA (Tugas Kantor Berita)
-- melayani media cetak/media online/medsos
-- kompas informasi (rujukan/dikutip)
-- platform: melalui jejaring distribusi khusus (VSAT/wire/brand-A/sp2mt)
2. TUGAS NEGARA (Tugas Diplomasi Informasi)
-- diplomasi informasi eksternal
(perwakilan/biro luar negeri dan jejaring dengan kantor berita asing/OANA/AsiaNet)
-- diplomasi informasi internal
(counter hoaks dan branding potensi negara/daerah secara digital)
-- peran diplomasi historis
(melawan kantor berita kolonial ANETA/siarkan Proklamasi Kemerdekaan)
-- platform : pengembangan agenda setting secara multi media
a. portal konvergensi/online (imbal siar/inforial),
b. koran digital (ANTARA Bali),
c. ANTARA Eye (portal untuk foto/video premium),
d. medsos,
e. podcast,
f. media luar ruang (videotron/i-media/TV-C di ruang tunggu)
(ruang tunggu DPMPTSP Gianyar; RSUD Gianyar; Diskominfo Pemkab Jembrana
--> mulai 21 Januari 2018)
g. Big Data (ETP/platform untuk jejaring khusus bisnis-finansial)
3. TUGAS PUBLIK (Tugas Non-Media)
-- peran-peran literasi/edukasi/historis/sosial
-- platform (non-platform) :
a. diklat jurnalistik (Jurnalisme Indonesia),
b. pameran fotografi jurnalistik (nyata-maya),
c. magang (riset, media visit, dan peran membersamai publik milenial),
d. Tjatranata Award/ANTARA Bali (sertifikat pihak paling kontribusi)
e. media partner (event)
"Cukup membanggakan. Kemitraan yang terjalin cukup akrab, bahkan kontribusi Antara di Bali juga cukup besar. Informasi yang diproduksi Antara juga banyak menjadi referensi jajaran pemerintah dan media di sini," kata Moestamin dalam monitoring-evaluasi LKBN Antara di Bali, 28-31 Oktober 2018.
Oleh karena itu, ia mengharapkan para mitra Antara dari jajaran humas dan media massa selalu memberi masukan kepada Antara secara langsung atau melalui Kominfo untuk kebaikan bersama.
"Antara adalah kita, dan kita adalah Antara. Artinya, Antara itu milik kita, milik Kominfo, milik humas, milik media, dan milik bangsa ini. Dalam fungsi diseminasi informasi, Antara sebagai kantor berita tidak hanya sekadar memberitakan, namun berita yang dibuat Antara juga berpotensi dikutip media lain untuk diketahui masyarakat lebih luas," katanya saat melakukan monitoring ke kantor Humas Pemprov Bali dan tiga kantor media massa di Bali sebagai sampel.
Di kantor Humas Pemprov Bali, tim Itjen Kominfo yang berjumlah empat orang dengan didampingi Rini Utami (LKBN Antara Pusat) serta Edy M Yakub (LKBN Antara Bali) itu diterima Kabag Dokumentasi dan Data Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali IB Surja Manuaba yang didampingi Kasubag Media Humas Pemprov Bali I Ketut Yadnya dan Tim Humas Pemprov Bali.
"Biro Humas Pemprov Bali memang berbeda dengan provinsi lain, karena sejak tahun 2017 ada atensi dari pimpinan bahwa informasi umum ditangani Kominfo secara terpisah, sedangkan Biro Humas lebih bersifat khusus untuk informasi lokal terkait Bali. Jadi, humas adalah Jubir Gubernur," kata Surja.
Oleh karena itu, tugas Biro Humas Pemprov Bali tidak lagi menyampaikan informasi secara umum, namun lebih bersifat spesifik untuk Bali dengan dua tugas dari Gubernur yakni melakukan sosialisasi dan menyerap aspirasi masyarakat.
Untuk sosialisasi itu, strategi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan empat jenis media yakni media non-elektronik, media elektronik, media sosial, dan media tradisional. Khusus LKBN Antara, pihaknya sudah cukup lama bekerja sama dan berjalan cukup baik.
"Kalau media non-elektronik dan elektronik ada 200-an. Kepada mereka, kami selaku menyampaikan informasi kegiatan gubernur dan juga rilis. Untuk itu, kami berharap Kominfo melakukan verifikasi media untuk membantu kami dalam memetakan media, karena media yang ilegal seringkali mengacaukan masyarakat dengan hoaks untuk kepentingan tertentu," katanya.
Untuk media tradisional, katanya, Humas Pemprov Bali menggunakan wayang, bondres/lawak, dan pertunjukan rakyat (pertura) untuk menyosialisasikan program pemerintah, mengingat media tradisional masih cukup efektif untuk masyarakat Bali, bahkan banyak masyarakat yang meminta daerahnya dijadikan tempat acara sosialisasi dengan media komunikasi klasik itu. Misalnya, sosialisasi Peraturan Gubernur tentang penggunaan bahasa dan busana adat pada setiap Hari Kamis.
"Khusus penyerapan aspirasi, strategi kami ada dua cara yakni Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang dilaksanakan di pusat kota (Renon) dan bersifat satu arah, serta Temu Wirasa yang dilaksanakan berkeliling kabupaten dan bersifat dua arah dengan gubernur langsung," katanya.
Selain verifikasi media, Kasubag Media Humas Pemprov Bali I Ketut Yadnya menyarankan kepada Kominfo agar rutin melakukan pelatihan kehumasan dan jurnalistik untuk meningkatkan profesionalisme. "Kalau Kominfo memfasilitasi, kami siap mengirim peserta secara mandiri," katanya.
Masukan Media Massa
Sementara itu, dalam kunjungan ke tiga kantor media, tim Kominfo dan Antara diterima pimpinan redaksi (pimred) setempat yakni Pimred "Bali Post" Wayan D Arsana, Pimred "Nusa Bali" I Ketut Naria, serta Wapimred "Bali Tribune" Djoko Purnomo. Para pimred itu didampingi redaktur dan staf.
"Kepercayaan kami kepada Antara sangat tinggi, karena kantor berita negara tidak mungkin asal-asalan, apalagi kami sudah berlangganan sejak tahun 1970-an. Tapi, kami minta Antara juga menyesuaikan dengan perubahan media saat ini," kata Pimred 'Bali Post' Wayan D Arsana.
Didampingi redaktur bidang portal dan 'travelnews' dari harian yang tahun ini berusia 70 tahun itu, ia menyebutkan perubahan yang dimaksud antara lain deadline produksi yang maju. "Kalau dulu sampai jam 24.00, tapi sekarang jam 21 sudah produksi, maka itu kami harapkan update informasi Antara juga lebih cepat," katanya.
Perubahan lain yakni media online saat ini sudah sangat "straight", karena itu media massa jangan "straight". "Untuk itulah kami minta Antara memberi kami dengan support informasi yang lebih kolaboratif/berkedalaman, dan back ground/berlatar belakang," urainya.
Hal senada juga diungkapkan Pimred Harian "Nusa Bali" I Ketut Naria. "Kami selalu mengutamakan informasi dari Antara, meski informasi dari media lain sudah ada lebih dulu, tapi kami memastikan kebenaran informasi dengan menunggu dari Antara, apalagi Antara sekarang juga sudah semakin berkembang lebih baik," katanya.
Namun, ia mengharapkan Antara bisa memadukan antara berita teks dengan foto. "Kami sering kesulitan mengakses foto-foto sosial, karena kadang ada berita-nya, tapi foto-nya tidak ada. Sebaliknya, kadang ada foto-nya, tapi berita-nya tidak ada. Kalau memungkinkan, kami diberi platform untuk mengakses foto-foto lokal yang tidak lolos seleksi dari Biro Foto Antara Jakarta," katanya.
Sementara itu, redaktur bidang lain mengharapkan Antara juga memberi "support" berita daerah yang lebih banyak, apakah lewat jaringan pusat atau platform khusus berita daerah agar tidak terjadi kekurangan berita lokal. "Khusus berita ekonomi, kami mengharapkan ada data pembanding antara tahun ini dengan tahun lalu, agar diketahui perkembangannya," katanya.
Tidak jauh berbeda dengan itu, Wapimred "Bali Tribune" Djoko Purnomo juga menilai berita Antara sudah cukup variatif dan kualitasnya juga tidak kalah dengan media lain. "Tapi, kami mengharapkan ada pengembangan berita yang bersifat 'running' agar tidak terkesan basi, apalagi berita-berita ekonomi yang tentunya lebih perlu 'indept' dan 'update' dari hari ke hari," katanya.
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Baca juga: ANTARA Biro Bali kenalkan jurnalistik kepada 72 siswa SMA (video)
Baca juga: Pemprov Bali Apresiasi Pameran Fotografi Antara (video)
Baca juga: Psikolog-Dosen Komunikasi Bali motivasi peserta SMN Kaltim
Baca juga: ANTARA Bali adakan pameran foto "Rwa Bhineda 18" rayakan HUT ke-81
Respons Antara
Menanggapi respons pimpinan redaksi yang cukup solutif itu, Rini Utami dari LKBN Antara Pusat menyampaikan terima kasih, namun ia memaparkan kondisi Antara saat ini sebagai kantor berita "milik bersama" yang memang sedang melakukan pembenahan pada semua lini, baik konten informasi, IT, maupun sumberdaya manusia.
"Karena itu, kami berharap kesabaran para pimred media dalam menjalin kemitraan dengan kami untuk jeda sejenak guna mendorong kemajuan lebih baik lagi kedepan," kata Rini yang juga sempat mendampingi tim Itjen Kominfo melakukan "sidak" ke sebuah kantor kecamatan di wilayah Denpasar Barat.
Di sela-sela menghadiri "International PR Summit 2018" di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, 5-6 November 2018, Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat yang akrab disapa Pak Dimas menegaskan bahwa LKBN Antara kedepan akan mengembangan diri dengan lebih mengikuti kebutuhan pelanggan sesuai pemetaan pelanggan.
"Kedepan, kerja sama dengan pelanggan lama akan merujuk pada kebutuhan mereka dalam pengutipan berita yang mayoritas merupakan berita nasional, sehingga permintaan berita-berita lokal akan dilayani secara terbatas juga, baik dengan permintaan khusus untuk berita tertentu maupun permintaan artikel lokal," katanya, dalam perbincangan dengan Kepala Biro LKBN Antara Bali, Edy M Yakub.
Dalam perbincangan disela-sela acara itu, ia menjelaskan Antara kedepan akan mengembangkan pola baru untuk pelanggan yang dijangkau lewat kerja sama LKBN Antara-Kemkominfo, sehingga pola baru akan memperluas diseminasi informasi (yang bersifat mencerdaskan, memberdayakan, mengedukasi, dan nasionalisme) pada pelanggan lama dan baru untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan sesuai misi Antara.
"Khusus portal akan dikembangkan dengan bisnis berbasis konvergensi dengan operasional kinerja akan terukur secara fungsional dalam kurun per-semester (bukan bulanan), sesuai potensi yang ada dan berputar sesuai dengan kemampuan biro/daerah. Namun, tidak menutup kemungkinan pula untuk adanya kemitraan baru sebagai supporting system pada level biro, sekaligus perluasan diseminasi informasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kabiro LKBN Antara Bali Edy M Yakub menginisiasi "portal mitra" terkait keinginan "mitra" (media massa) yang merasa kekurangan pasokan berita dan foto lokal akibat "nasional-isasi" itu. "Portal khusus mitra itu akan berisi berita dan foto yang dianggap berita/foto lokal. Mungkin bisa seperti koran digital di portal Biro Bali, namun teknisnya masih akan kami rumuskan secara matang dulu," ucapnya. (*)
Baca juga: Direktur IKPMK : generasi milenial cerdas bermedsos
Baca juga: Pemerintah minta Kantor Berita ANTARA percepat transformasi
Baca juga: Dirut ANTARA: PR harus cermat sikapi medsos (video)
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
SELAYANG PANDANG "ANTARA BALI"
ERA PERINTIS
0. Herman : 1945
-- “Kantor” ke-1 ANTARA Bali : d/h Restoran Betty Jl Sumatera 56, Banjar Titih, Denpasar
-- Lokasi siar proklamasi (18/8/1945) -- dibaca : Herman/wartawan
-- Sumber: Video Tentang ANTARA Biro Bali
"Berita Proklamasi Kemerdekaan RI sampai ke Provinsi Bali karena dibawa oleh seorang
wartawan ANTARA bernama Herman"
(Buku "Kiprah Kerobokan dan Peranan Markas 'K' Dalam Sejarah Pergerakan Perintis
Kemerdekaan dan Revolusi Fisik 1945" oleh I Gusti Ketut Wibisana Aryadharma)
i. I Wayan Tjatranata - Koresponden Pertama/resmi (1972 – 1979)
-- koresponden resmi ANTARA yang pertama di Bali (tugas utama sebagai wartawan
RRI Denpasar)
-- pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Bali bernama Herman (koresponden
ANTARA/tidak resmi)
-- "kantor" redaksi di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar
-- namanya diabadikan sebagai "award" untuk pihak terbaik berkontribusi yakni Sertifikat
Wayan Tjatranata (sejak 2017)
ii. Ismail Jacob - Utusan Persiapan Cabang Antara (Oktober-Desember 1979)
-- pinjam ruang di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar (Okt.-Des. 1979)
-- pinjam Gedung Pos di Jl Kamboja 6, Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng):
(Okt.-Des. 1979)
1. Otang Fharyana - Kepala Cabang Pertama (Januari 1980 – 1983)
-- Kepala Cabang Pertama yang ditunjuk Antara Pusat sejak Januari 1980 (berkantor di
Gedung Pos Kreneng, Denpasar)
-- perintis kantor biro-1981 (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali)
-- Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meterpersegi itu
satu hamparan dengan PWI Cabang Bali
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- era Kepala Biro Tunggul Susilo/2007 – 2013)
-- rekrut beberapa wartawan, diantaranya IB. Alit Wiratmaja
-- kunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali untuk tapak tilas dan dialog/refleksi sebagai
Kepala Cabang Pertama ANTARA Bali (26/9/2022) -- menerima "Sertifikat Tjatranata 2022"
ERA PENGEMBANGAN
2. Syahrul B. Hidayat - Kepala Cabang (1983 – 1986)
-- anak Wiwiek Hidayat (Kepala Cabang LKBN ANTARA Surabaya)
-- melengkapi sarana/prasarana kantor
-- merekrut 2 wartawan (Ketut Atmadja dan Ketut Sutika)
3. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Cabang (1986 – 1996)
-- 17-2-1987 : kantor diresmikan Menteri Penerangan H Harmoko
(peresmian disaksikan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dan Pemimpin Umum
LKBN ANTARA Ir Handjojo Nitimiharjo).
-- perintis rumah dinas - 1988
(Jl Gatot Subroto VI-F No. 22, sekitar 300 meter ke timur dari kantor biro)
(tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas 300 meterpersegi
dengan IMB/copy, tapi gedung-nya dibangun LKBN ANTARA Pusat)
-- rekrut 2 wartawan baru (Eddy Karna Sinoel/Mataram dan
Dewa Made Suta Sastradinata/resign)
-- Tahun 1996-1998, Alit Wiratmaja dipromosikan jadi Kabiro ANTARA Canberra
4. I Ketut Atmadja - Kepala Biro (1996 – 1998)
5. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Biro (1998 – 2000)
-- sempat dua tahun memimpin ANTARA Biro Australia (1996-1998)
6. Chandra Hamdani Noor - Kepala Biro (2000 – 2005)
-- meningkatkan kerja sama dengan kalangan pariwisata
7. Drs. Ahmad Wijaya - Kepala Biro (2005 – 2007)
-- fokus menjalin kekeluargaan di LKBN ANTARA Bali
ERA PEMANTAPAN
8. Tunggul Susilo - Kepala Biro - (2007 – 2013)
-- perintis portal biro (7 Februari 2008) : Era Perum/BUMN
-- era pertama Biro Bali menerima Asmen Pemberitaan, yakni M Irfan Ilmie, lalu Masuki M Astro
-- renovasi kantor biro dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta,
pembangunan gedung ditangani swasta dibawah kendali Pemprov Bali)
-- membangun merajan atau pura kecil di kantor biro dan rumah dinas
-- rekrut Ni Luh Rismawati, Dewa Wiguna, dan Nyoman Aditya
9. Made Tinggal Karyawan - Kepala Biro - (2013 – 2016)
-- perintis koran biro “Bali Kini” (September 2015)
-- pendukung utama koran "Bali Kini" : Made Tinggal Karyawan/Kabiro,
Ketut Atmadja/mantan Kabiro, dan mendiang maestro seni lukis Bali, Nyoman Gunarsa
-- meninggal dunia dg Plh Kabiro : I Ketut Sutika (September-Desember 2016)
(6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
-- setelah 2 kali perpanjangan)
10. Edy M Ya’kub - Kepala Biro - (2016 - 2023)
-- perintis portal konvergensi (teks, foto, video, grafis, iklan digital) : 13-5-2017
-- perintis koran digital : 23 Maret 2018
a. 7 Februari 2018 : tutup koran biro “Bali Kini”
b. 25 September 2022 : rintis koran digital (kortal) edisi khusus pariwisata
-- perintis peran non-media :
a. pameran fotografi jurnalistik "Rwa Bhineda" (sejak 13 Desember 2017/tahunan/HUT ANTARA)
b. pelatihan jurnalistik (SMN 2017-2019 serta coaching clinic+UKW : Maret-Mei 2022)
c. pencetus "Tjatranata Award" untuk wartawan/karyawan (internal)
dan mitra media/humas (eksternal) yang berkontribusi
(penerima award 2017-2022: NL Rhismawati-Dewa Wiguna/2017, Pemkab Badung/2018,
Bank Indonesia/2019, Harian Bali Post/2020, PLN/2021, Gubernur Bali Wayan Koster+
Otang Fharyana/2022)
-- pengembangan non-keredaksian:
a. 1 Desember 2018 : mengganti papan nama ANTARA dengan versi aksara Bali
(peraturan daerah dari Gubernur Bali)
b. 22 Juli 2019 : "placement/diseminasi media"
(pengembangan kerjasama konten ANTARA-Kominfo)
c. pengembangan SDM (2018-2022):
-- 6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
(setelah 2 kali perpanjangan)
-- 11-16 Sept. 2019 : barisan jajaran non-redaksi/pensiun dini
(Analia, Made Sudarta, Tapayasa)
-- 2018-2019 : rekrut Nyoman Hendra (fotografer/pengganti Wira Suryantala) dan
Ayu Khania Pranisitha (koresponden/pengganti Made Surya)
-- 1 Juli 2020 : staf administrasi Nyoman Aditya jadi Karyawan Organik Non-Redaksi
-- 9 Mei 2022 : pewarta senior Komang Suparta jadi Redaktur Portal Biro NTB
dan Ayu Khania Pranisitha (resign/S2)
-- 9 Mei 2022 : pewarta Genta Tenri Mawangi (ANTARA Pusat) menjadi
Pewarta BKO Biro Bali (BKO setahun untuk G20/KTT G20 di Bali)
-- 15 Juni 2022 : rekrut Ni Putu Putri Muliantari (koresponden/pengganti Komang S)
dan Rolandus Nampu (koresponden/pengganti Ayu Khania P.)
-- Nov. - Des. 2022 : evaluasi koresponden untuk fokus foto/tulis (N Fikri Yusuf)
d. pengembangan peran ANTARA = 3 peran/tugas kantor berita
(HUT Dasawindu/13 Desember 2017)
1. TUGAS UTAMA : Kantor Berita/media massa (media cetak/media online/medsos)
2. TUGAS NEGARA : Jubir Negara/Bangsa (era disrupsi untuk counter hoaks dan
branding daerah melalui revitalisasi portal : pemda/BUMN/kampus)
3. TUGAS PUBLIK : Non-Media (publik/milenial : diklat jurnalistik, pameran foto,
Tjatranata Award, i-media, media partner, dan magang/riset)
TIGA TUGAS KANTOR BERITA
1. TUGAS UTAMA (Tugas Kantor Berita)
-- melayani media cetak/media online/medsos
-- kompas informasi (rujukan/dikutip)
-- platform: melalui jejaring distribusi khusus (VSAT/wire/brand-A/sp2mt)
2. TUGAS NEGARA (Tugas Diplomasi Informasi)
-- diplomasi informasi eksternal
(perwakilan/biro luar negeri dan jejaring dengan kantor berita asing/OANA/AsiaNet)
-- diplomasi informasi internal
(counter hoaks dan branding potensi negara/daerah secara digital)
-- peran diplomasi historis
(melawan kantor berita kolonial ANETA/siarkan Proklamasi Kemerdekaan)
-- platform : pengembangan agenda setting secara multi media
a. portal konvergensi/online (imbal siar/inforial),
b. koran digital (ANTARA Bali),
c. ANTARA Eye (portal untuk foto/video premium),
d. medsos,
e. podcast,
f. media luar ruang (videotron/i-media/TV-C di ruang tunggu)
(ruang tunggu DPMPTSP Gianyar; RSUD Gianyar; Diskominfo Pemkab Jembrana
--> mulai 21 Januari 2018)
g. Big Data (ETP/platform untuk jejaring khusus bisnis-finansial)
3. TUGAS PUBLIK (Tugas Non-Media)
-- peran-peran literasi/edukasi/historis/sosial
-- platform (non-platform) :
a. diklat jurnalistik (Jurnalisme Indonesia),
b. pameran fotografi jurnalistik (nyata-maya),
c. magang (riset, media visit, dan peran membersamai publik milenial),
d. Tjatranata Award/ANTARA Bali (sertifikat pihak paling kontribusi)
e. media partner (event)