Jakarta, (Antaranews Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jumlah peserta yang sudah mendaftarkan diri dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia mencapai 32.000 orang, atau di atas perkiraan sebelumnya sebanyak 19.000 orang.
"Jumlah peserta yang akan hadir sekitar 32.000 orang, jadi lebih banyak daripada yang kita perkirakan," kata Menko Luhut usai memimpin rapat persiapan terakhir pertemuan tahunan IMF-World Bank (WB) di Nusa Dua, Bali pada Kamis.
Berdasarkan data 3 Oktober 2018 tercatat 12.031 orang mendaftar melalui jalur "Meeting Team Secretariat" (MTS) dari pihak IMF-WB secara online dan 19.404 orang mendaftar melalui "Indonesia Planning Team" yang dikelola oleh panitia nasional.
Jumlah tersebut semakin mendekati 32.000 orang jika memperhitungkan jumlah pendaftar pada 4 Oktober 2017 dan tamu-tamu dari sektor swasta di luar jalur registrasi resmi.
Jumlah yang fantastis ini menjadikan kegiatan yang digelar pada 8-14 Oktober 2018 di Indonesia ini sebagai rapat tahunan IMF-WB terbesar sepanjang sejarah.
"IMF-WB Meeting sejak tahun 1946 adalah yang terbesar di Bali," kata Luhut.
Melihat hal itu, Luhut memberikan arahan kepada semua peserta bahwa misi pemerintah Indonesia bukanlah sekadar menjadi tuan rumah yang baik, tetapi lebih dari itu, pertemuan tahunan IMF-WB ajang membuktikan bahwa pemerintah Indonesia mampu mengelola negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Saya tidak mau main-main. Saya ingin bahwa ini bukan hanya soal penyelenggaraan, tapi menunjukkan kepada dunia kalau Indonesia bisa mengatur dengan baik dalam keadaan ekonomi dunia situasi begini," ujarnya.
Pendapatan Bali meningkat
Studi dari Bappenas menunjukkan asumsi pertumbuhan ekonomi di Bali akan meningkat sebesar 0,64 persen dengan perhitungan jumlah peserta IMF-WB sebanyak 19.009 orang.
"Itu berarti menjadi 6,54 persen pertumbuhannya dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Akibat dari itu, penciptaan lapangan kerja mencapai 32.700 orang," ungkap Luhut.
Penerimaan Bali diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun dengan asumsi 19.000 pengunjung. Namun dengan pertambahan pengunjung yang melebihi ekspektasi sebesar 32.099 orang, pendapatan Bali tentunya akan lebih meningkat lagi
Pertemuan tahunan IMF-WB dinilai menjadi ajang Indonesia untuk mempromosikan pariwisata. Pemerintah pun membuat 33 destinasi pariwisata yang dimulai dari Labuan Bajo dan Lombok.
Rapat Koordinasi Akhir Pelaksanaan Rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 ini dihadiri oleh lembaga/kementerian terkait di tingkat pusat dan daerah, mulai dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kemensetneg, Kemenlu, Kemenkumham, BMKG, TNI, Paspampres.
Kemudian, Pangdam IX/Udayana, Badan Intelijen Strategis TNI, Badan Intelijen Negara, Bekraf, OJK, LPS, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, dan Kepolisian Daerah Bali. (WDY)