Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali sudah mempersiapkan objek wisata alam seperti Sungai Bindu untuk kunjungan delagasi peserta pertemuan bank dunia (Annual Meeting International Monetary Foundand/IMF World Bank) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada Oktober 2018.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis, mengatakan pihak pemkot sudah mempersiapkan objek wisata alam yang akan dikunjungi para peserta pertemuan IMF-World Bank.
"Saya sudah berkoordinasi dengan panitia penyelenggara mengenai lokasi yang akan dikunjungi untuk wilayah Denpasar. Salah satunya yang kami persiapkan adalah lokasinya di Tukad (Sungai) Bindu, Kecamatan Denpasar Timur," jelasnya.
Ia menyebutkan Pemkot Denpasar siap menerima kunjungan, bahkan kunjungan tersebut merupakan sebuah kehormatan, sehingga seluruh masyarakat Denpasar dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) harus berpartisipasi aktif dalam menyambut kedatangan delegasi dunia serangkaian IMF.
"Tukad Bindu memiliki daya tarik yang sangat luar biasa yang membuktikan partisipasi besar dari masyarakat untuk menciptakan kebersihan lingkungan, terlebih sekarang pemanfaatannya sebagai ruang publik dengan beragam inovasi yang patut kita apresiasi," ujarnya.
Selain menyiapkan Sungai Bindu, pihaknya juga menyiapkan kunjungan ke Desa Dangin Puri Kangin yang sudah berbasis digital . "Seluruh masyarakat pasti akan sangat senang ada kunjungan dari delegasi dunia, karena ini adalah bagian dari sejarah dunia," ucapnya.
Hal senada disebutkan Sekda Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara, bahwa Denpasar harus menjadi tuan rumah yang baik, menyambut dengan ramah, dan tentunya dapat mengadopsi hal-hal yang baik demi kemajuan Kota.
"Sesuai dengan arahan Bapak Wali Kota Denpasar segala sesuatu hal tentang teknis akan dikomunikasikan dan mari kita kita sambut IMF dengan suka cita," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dangin Puri Kangin, I Gusti Ngurah Putrawan bahwa desanya sangat siap menerima kunjungan serangkaian dengan pelaksanaan IMF-Word Bank tahun 2018.
"Kami juga sangat senang dapat dipilih menjadi desa yang dikunjungi, tentu ini sebuah kebanggaan sekaligus nantinya kami dapat terus belajar dan berinovasi untuk kemajuan desa," katanya. (WDY).