Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar bersinergi dengan Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) wilayah Bali serta yayasan Bawa Bali, menyosialisasikan rabies dan menyelenggarakan latihan bersama anjing sehat dalam rangka Hari Rabies 28 September di lapangan parkir utara Taman Kota Lumintang, Minggu.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura I Gede Ambara Putra diseala acara tersebut, di Denpasar mengatakan kegiatan tersebut juga serangkaian memperingati Hari Rabies, yang jatuh pada 28 September 2018. Untuk itu pencinta anjing melakukan pelatihan bersama dan sosialisasi terkait penyakit rabies yang belakangan ini ada di Indonesia.i
Uniknya, anjing-anjing yang dimiliki para "Dog Lover" (pecinta anjing) didandani dan mengenakan kostum atau pakaian yang senada dengan pemiliknya, semua anjing itu mengikuti latihan bersama dan dilombakan.
Ambara Putra mengatakan walaupun Kota Denpasar selama tiga tahun berturut-turut sudah dinyatakan bebas rabies, namun hal-hal seperti ini akan tetap dilaksanakan agar anjing di sehat.
Untuk ajang kontes anjing dan sosialisasi rabies ini pertama diadakan, jadi selain kontes anjing-anjing yang akan di vaksin dan di sterilisasi maupun kastrasi bisa langsung disini. Khusus kastrasi dan sterilisasi diperuntukkan untuk anjing lokal secara gratis.
"Selain itu, kami mengedukasi masyarakat bagaimana caranya memelihara anjing yang baik, dan meminta agar masyarakat tidak membuang anjing secara sembarangan. Jika punya anjing dan tidak bisa memelihara sendiri agar menghubungi Dinas Peternakan atau yayasan yang peduli anjing," kata Ambara.
Dari kegiatan tersebut terdapat 22 ekor anjing yang divaksin rabies, dan 18 ekor anjing yang disterilisasi. Dengan demikian, pemerintah kota akan terus melakukan langkah-langkah seperti ini dalam upaya menekan kasus rabies di perkotaan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Perkin wilayah Bali Anak Agung Oka Ambara mengatakan acara ini juga sebagai ajang pemanasan sebelum digelar "Event Dog Show". Ada tiga jenis lomba yang dilaksanakan yaitu lomba anatomi, diikuti semua trah baik kecil, sedang, maupun menengah. Lomba makan dan juga lomba "fashion show".
"Tujuannya agar anjing Bali semakin berkualitas terlatih dan khusus untuk persyaratan lomba anatomi anjing harus memiliki stambum dan ada tingkatan kelas, yaitu tiga sampai enam bulan, begitu juga enam sampai sembilan bulan. Selanjutnya dari sembilan sampai 12 bulan, dan begitu seterusnya," ucapnya.
Menurut dia, Bali punya anjing ras asli Bali yaitu anjing Kintamani. Berbanggalah karena tahun 2018 anjing Kintamani sudah diakui dunia untuk yang warna putih, anggrek atau loreng, dan hitam.
Seorang peserta "Dog Lover", Laksmi asal Ubung Kota Denpasar yang merupakan pemilik anjing ras jenis Samoyed mengatakan pihaknya pertama kalinya mengikuti kontes anjing.
"Anjing saya jenis Samoyed. Umurnya baru 6 bulan dan ikut dalam lomba makan kategori anjing sedang," ucapnya sembari menuntun anjingnya.
Ia juga mengatakan dalam merawat anjing sama seperti menyayangi anak, karena jika manusia sayang sama anjing maka anjing pun akan setia.
"Pas pelihara saya nggak pernah marahin, ngasi makan sendiri, kalau ngasi makan sendiri dia akan sayang sama kita," ucapnya.
Laksmi juga mengajak semua orang untuk mencintai semua ras anjing, apalagi anjing lokal mesti dilestarikan dan mengucapkan terimasih kepada Pemkot Denpasar karena sudah memfasilitasi acara tersebut. (ed)
Hari Rabies, Pemkot Denpasar sosialisasikan rabies
Minggu, 30 September 2018 14:47 WIB