Kuta, Bali (Antaranews Bali) - Institut Auditor Internal (IIA) Indonesia mengejar sertifikasi petugas auditor internal pada tataran perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah agar mereka mampu memberikan inovasi dan solusi di tengah perkembangan teknologi yang berkembang pesat.
"Di Indonesia ada sekitar 30 ribu lebih auditor dan yang menjadi anggota kami kurang dari 3.000 orang. Dari jumlah itu yang baru tersertifikasi sekitar 200 orang," kata Presiden IIA Indonesia Hari Setianto di sela-sela Konferensi Nasional IIA Indonesia di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Menurut Hari, proses sertifikasi akan dilakukan secara bertahap yang akan dibantu dengan sukarela oleh IIA Indonesia dan dukungan pihak terkait lainnya.
Dia menjelaskan auditor internal yang memiliki sertifikasi diharapkan lebih gesit mengantisipasi risiko atau tantangan mendatang yang penuh dengan ketidakpastian sesuai era saat ini yang dikenal dengan "disruptives" atau gangguan dalam bisnis.
Disrupsi tersebut umumnya dilatarbelakangi dengan kehadiran teknologi yang pesat, kebijakan atau peraturan dan geopolitik yang mengalami perubahan dengan cepat.
Selain mampu membaca risiko atau tantangan mendatang, internal auditor kata dia, juga dituntut bekerja atau bertindak sesuai dengan integritas.
"Ini semua bisa terjadi kalau pengelokaan manajemen risiko, tata kelola pemerintahan dan kepatuhan dilakukan dengan baik. Untuk itu diperlukan auditor internal yang gesit yang bisa melihat risiko yang cepat berubah arah," katanya.
Senada dengan Hari, Wakil Presiden IIA Indonesia Angela Simatupang menambahkan auditor internal dituntut berpikir kreatif yang menjadi suatu keharusan meski bukan berarti merubah tujuan dari fungsi itu sendiri.
"Justru profesi ini harus fokus bergerak sesuai misinya yaitu meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan memberikan perlindungan, masukan dan wawasan yang objektif dan berbasis risiko," katanya.
Tak hanya itu, auditor internal, kata dia, juga harus memberikan solusi untuk bisa membantu mengarahkan jalannya organisasi secara berkelanjutan, termasuk profesi yang berada dalam fungsi audit, manajemen risiko dan kepatuhan.
Auditor internal yang kreatif dan inovatif sesuai perkembangan zaman akan menjadi salah satu bahasan hangat dalam konferensi nasional IIA Indonesia 2018 di Bali.
Konferensi itu dihadiri sekitar 500 orang dengan menghadirkan lebih dari 26 pembicara dari dalam dan luar negeri yang dilaksanakan mulai 28-29 Agustus 2018 di Seminyak, Badung, Bali. (*)
Hadapi era disrupsi, IIA kejar sertifikasi auditor internal
Senin, 27 Agustus 2018 16:13 WIB