Denpasar (Antara Bali) - Perdagangan aneka jenis kerajinan furniture buatan Bali menembus berbagai negara konsumen sehingga perolehan devisanya mengalami kenaikan hingga sebelas persen Januari-Mei 2011.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Jumat, membenarkan perdagangan aneka jenis furnuture jenis antik buatan perajin Bali mendapat pamasaran yang baik di luar negeri.
Hasil perdagangan aneka barang seni kerajinan furniture dari Bali selama Januari-Mei 2011 bernilai 16,6 juta dolar AS atas pengapalan sebanyak 458.933 pcs dengan tujuan utama ke Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Perolehan devisa tersebut bertambah sebelas persen jika dibandingkan periode sama 2010 yang mencapai 14,9 juta dolar hasil perdagangan sebanyak 1,1 juta pcs. Besar hasil perdagangan itu berkat harga yang diperolehnya sangat bagus.
Harga barang furniture yang bernilai antik dan menunjukkan kesan kekunoan itu jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya, dimana volume yang dikapalkan tahun ini berkurang 60 persen, namun nilai yang diperoleh justru lebih banyak, kata dia.
Perajin Bali kreatif menciptakan mata dagangan berkualitas ekspor baik rancang bangun (desian) yang diciptakan maupun bahan baku yang dipergunakan sudah sesuai permintaan konsumen mancanegara sehingga harga bisa lebih mahal.
Krisis ekonomi internasional yang melanda negara konsumen serta persaingan negara berkembang di Asia mampu sehingga realisasi ekspor aneka barang seni yang dibuat antik dari Bali bisa lebih lancar, kata Nyoman Murniati.
Murniati, pengusha eksportir aneka barang kerajinan Bali menuturkan, permintaan akan perabotan rumah tangga jenis antik sangat stabil dan sekarang masih ada saja pesanan yang diterima walau ekonomi negara maju belum pulih benar.
Persaingan dari negara berkembang di Asia seperti China, India, Thailand, Vietnam dan Malaysia terhadap barang furtiniture, dirasakan karena eksportir negeri itu gencar mengisi aneka barang serupa ke pasaran ekspor.
Perajin Bali yang dinilai kreatif dibidang memadukan seni tradisional daerah ini dengan yang berkembang di mancanegara, saya yakin barang antik dari Pulau Dewata akan tetap laku ke pasar ekspor, kata Murniati yakin.
Hal itu terbukti masih ada pesanan yang diterima para pengusaha dan perajin Bali terhadap permintaan di tengah krisis keungan global menunjukkan furniture produksi daerah ini memiliki pangsa pasar khusus yang tidak tergantikan.(*)