Semarapura (Antaranews Bali) - Tim kelompok kerja (Pokja) III Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, yang dipimpin Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab setempat, Ketut Suayadnya, telah meninjau petani garam tradisional di kawasan Pantai Kusamba, Klungkung.
"Kegiatan yang kami lakukan itu (12/4) untuk menindaklanjuti keluhan dari petani garam sekaligus memeriksa kondisi alat yang telah diberikan kepada petani garam di kawasan Pantai Kusamba ini," ujar Ketut Suayadnya dalam keterangan pers yang diterima Antara dari Humas Pemkab Klungkung di Semarapura, Jumat.
Ketut Suadnyana mengatakan, dari hasil pantauan di lapangan, dari 17 alat yang berfungsi sebagai penyerap sekaligus penampungan air laut tersebut, tercatat sebanyak delapan buah alat sudah bisa difungsikan dengan baik.
"Sisanya, sebanyak sembilan alat saat ini masih dalam proses untuk mencari tempat yang sesuai untuk pemasangan alat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketut Suadnyana juga berpesan kepada petani garam setempat, agar alat yang sudah diberikan bisa dirawat dan dipergunakan dengan baik.
"Apabila terdapat kendala dalam pengoperasian alat, silakan segera melapor ke Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Ketut Suadnyana juga menambahkan Pemerintah Kabupaten Klungkung juga akan menyediakan "Plastic Bio Membran" sebagai tempat pengeringan yang juga menjadi kebutuhan petani garam setempat.
"Ini bersumber dari APBD perubahan dan disediakan oleh Pemkab Klungkung untuk membantu Petani Garam guna mendapatkan hasil yang optimal dalam hal produksi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara, I Wayan Rena mengatakan, saat ini tidak ada alat penyerap dan penampungan air laut yang rusak.
"Apabila saat pengoperasian terdapat kendala, maka anggota pasti melaporkan hal tersebut kepada ketua kelompok, yang nantinya akan kami teruskan ke Dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti," katanya. (ed)