Bandung (Antaranews Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menyatakan berita palsu atau hoaks (fake news) bisa diantisipasi dengan "think" yakni akronim dari it's true (apakah berita ini benar).
"Jadi think di sini ialah it's helpfull (apakah berita ini menolong), it's inspiring (apakah berita ini menginspirasi), it's necessary (apakah berita ini perlu), dan it's Kind (apakah berita ini baik atau tidak)," kata Komisioner KPU Jawa Barat Ferdhiman Bariguna, di Kota Bandung, Selasa.
Jurus KPU Jawa Barat untuk menangkal berita hoaks tersebut disampaikan pada Seminar Kebangsaan dengan tema "Pilkada Jawa Barat 2018 Bebas Hoax : Cerdas Berinformasi untuk Pilkada Damai" di Grand Pasundan Bandung.
Menurut Ferdhiman, pertimbangan-pertimbangan itu bisa memastikan sebuah berita yang beredar di media sosial apakah tergolong berita palsu atau tidak.
Dia mengatakan informasi yang bermasalah bisa membuat orang sakit dan stress. "Bahkan, berita palsu itu pula yang menjadi awal ketidaksehatan pilkada," ujarnya.
Ia menuturkan fenomena berita hoaks dinilai Komisioner KPU Jabar Divisi Perencanaan dan Data itu, berkembang seiring dengan berkembangnya Generasi Z atau generasi milenial dan berkembangnya melalui medsos dan bukan melalui media resmi. (ed)