Gianyar (Antaranews Bali) - Hari ketiga berlangsungnya Ujian Negara Berbasis Komputer SMK di Kabupaten Gianyar secara keseluruhan berjalan dengan lancar diikuti 5.132 siswa/siswi.
Hanya satu siswa SMKN 3 Sukawati yang tidak bisa mengikuti ujian karena sedang menjalani perawatan di RS Ganesha, Sukawati.
"Tidak banyak kendala yang terjadi dalam pelaksanaan UNBK SMK tahun ajaran saat ini," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Provinsi Bali Wilayah Gianyar, Wayan Adi Sucita, Rabu, setelah melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Dia mengatakan, segalanya sudah terencana dengan baik, menyangkut kesiapan sarana prasarana di seluruh sekolah SMK di Gianyar. "Sempat ada gangguan teknis dari pusat, tapi sudah segera diatasi," katanya.
Adi Sucita menjelaskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK dimulai sejak 2 April 2018 sampai dengan 5 April 2018. Terdapat empat mata pelajaran yang diujinkan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejujuran.
Seluruhnya ada 29 SMK tersebar di tujuh kecamatan. Namun, belum semua SMK memiliki sarana komputer sehingga ujian digabung dan harus meminjam beberapa tempat di luar SMK. Yakni di SMPN 1 Gianyar, SMAN 1 Payangan dan SMK SMSR Ubud.
Ia melanjutkan, terkait kelulusan ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing. Namun, siswa wajib mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Nasional dan UNBK untuk memastikan kelulusan.
Jika siswa tidak mengikuti salah satu dari ujian tersebut, maka siswa dinyatakan tidak lulus. Adapun, ujian susulan dilaksanakan pada 17,18 April 2018. "Hasil ujian diumumkan 2 Mei mendatang," katanya.
Sucita menilai, prospek ke depan dari lulusan SMK di Gianyar sangat positif dan ssgalanya sudah ditunjang oleh sarana yang memadai. Di samping itu, peluang kerja pariwisata di Kabupaten Gianyar masih menjanjikan hingga saat ini.
"Uniknya, para siswa SMK di Kabupaten Gianyar cenderung berasal dari luar Kabupaten Gianyar. Contohnya di Kecamatan Ubud, banyak siswa asal Kabupaten Bangli dan Karangasem yang bersekolah di sana," kaanya.
Justru siswa asli Ubud condong mencari SMA negeri. "Tidak bisa dipungkiri disebabkan pengaruh ekonomi," katanya.
Sucita berharap, dalam meningkatkan kualitas daya saing. Pihak swasta sebagai manajemen pendonor dana nomor satu SMK, mesti jeli melihat pangsa pasar yang berkembang.
"Supaya menghasilkan, lulusan terbaik dan siap bersaing. Saat ini, minat siswa masih cenderung bertumpuk pada bidang akomodasi perhotelan," katanya. (WDY)