Buleleng (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Anggota DPR-RI, Gde Sumarjaya Linggih mengunjungi Festival Makan Durian di Desa Tajun, Buleleng, Minggu.
"Walaupun letak Desa Tajun jauh dari keramaian, festival seperti itu dianggap akan membuat nama Desa Tajun makin dikenal luas," kata Wali Kota Denpasar dua periode tersebut.
Menurut dia, festival seperti itu akan memberi nilai tambah pada hasil pertanian. "Jadi kalau bicara durian, maka pikiran orang langsung ingat Tajun," katanya.
Ia menilai Desa Tajun dianggap sudah memiliki potensi, tinggal dikembangkan dalam bentuk kreatifitas-kreatifitas yang membuat orang datang ke Desa Tajun.
"Saya berharap langkah serupa dapat diadopsi oleh desa-desa lain yang memiliki potensi pertanian sehingga setiap desa memiliki ikon buah sendiri," katanya.
Untuk mengembangkan pertanian diperlukan pendekatan industri. Dalam arti pengelolaan hasil pertanian tidak bisa hanya dengan pendekatan konvensional yakni hasil pertanian dipetik, lalu langsung dijual.
"Pendekatan industri buah-buahan hasil pertanian diolah dengan sentuhan industri. Menjadi produk turunan yang punya daya saing," katanya.
Dia mencontohkan jeruk bisa diolah menjadi sari jeruk. Demikian pula hasil pertanian lain dapat diolah menjadi keripik, sari buah atau bentuk lainnya.
"Kalau terus pakai cara konvensional maka cenderung ditinggalkan, diperlukan pendekatan industri sehingga bisa lebih bersaing dan tahan lama," katanya.
Acara yang pertama kali diadakan di perkebunan "Rama Shinta Farm" seluas 2 hektare di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan itu diikuti 250 peserta dari target 300 peserta Festival Makan Durian (FMD) yang menikmati buah durian lokal Desa Tajun langsung di bawah pohon durian.
Selain itu, pengunjung dan peserta FMD 2018 juga dimanjakan dengan digelarnya bazar buah, bazar kuliner, live music, live karikatur serta lelang buah. Peserta dan pengunjung juga dapat berswafoto dengan latar ilustrasi buah durian setinggi hampir 2 meter.
Acara yang dilaksanakan dengan konsep rekreasi ini mendapat apresiasi dari Pemkab Buleleng. "FMD 2018 adalah salah satu cara untuk mendukung potensi pariwisata di Buleleng, apalagi desa Tajun yang nantinya akan dirancang sebagai desa Wisata," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng Ketut Arjana. (ed)