Negara (Antaranews Bali) - Hujan lebat yang sering turun menyebabkan warga yang tinggal di wilayah pegunungan Kabupaten Jembrana, Bali, terancam bencana tanah longsor, seperti rumah dan dapur milik Dewa Ketut Widarmada, warga Dusun Masean, Desa Batu Agung, Kecamatan Jembrana, yang terancam roboh setelah tanggul bangunan di ketinggian ini retak.
Ni Wayan Yardani, isteri Widarmada, Minggu, mengatakan, tanggul penahan tersebut mulai retak awal bulan ini, yang menyebabkan beberapa bagian tanah di atasnya amblas. Agar retakan tidak semakin luas, dengan dibantu warga dia memotong pipa saluran air yang berada di bawah tanggul tersebut.
Dia dan suaminya Kamis (1/2) malam merasakan tanah bergoyang disertai suara mirip benturan. "Saat itu hujan turun hampir satu hari. Pagi harinya kami lihat beberapa bagian tanah sudah amblas, termasuk pelinggih tempat persembahyangan kami juga miring," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, retakan dengan panjang sekitar 25 meter juga terlihat di tanggul yang dibangun tiga tahun lalu. Menurut dia, jika tanggul tersebut roboh, rumah, pelinggih berikut bangunan dapurnya terancam ikut roboh.
Di tempat lain, derasnya air hujan juga menggerus sempadan sungai di Kelurahan Pendem menyebabkan tanggul jebol dan mengancam perumahan di dekatnya.
Sementara di Dusun Warnasari Kaja, Desa Warnasari, Kecamatan Melaya, satu jembatan kecil juga ambruk karena digerus air hujan. (ed)