"Kepadatan penerbangan di Bali sudah kami antisipasi sejak awal dan sejumlah langkah juga sudah kami persiapkan agar tetap lancar," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Tangerang, Banten, Sabtu.
Hal itu disampaikan usai rapat peningkatan pelayanan dan keselamatan bandara di Tangerang, Bali, dan Papua.
Menurut menhub, menjelang berlangsungnya pertemuan internasional pada 8-14 Oktober 2018 itu sejumlah delegasi akan menggunakan pesawat sehingga frekuensi penerbangan menjadi tinggi dan ramai.
Untuk itu, katanya, sejumlah sarana dan prasarana di Bandara Ngurai Rai sudah dan akan dipersiapkan seperti dengan tempat parkir pesawat (apron) yang semula menampung 28 pesawat menjadi 35 pesawat.
"Kami mengimbau maskapai penerbangan yang terbang ke Bali pada saat itu bisa menggunaskan pesawat berbadan lebar," kata menhub.
Menurut Menhub, langkah itu dilakukan untuk memberikan kesan cantik dan bagus mengenai Bali khususnya dan Indonesia umumnya dalam menyambut delegasi asing.
Mengingat kapasitas apron terbatas semetara pesawat yang menginap banyak, Kemenhub telah mempersiapkan bandara pendukung, seperti Surabaya, Jember, Banyuwangi, dan Lombok.
"Kami persiapkan bandara untuk parkir pesawat dekat Bali yang jarak penerbangannya sekitar satu jam," "kata Budi.
Bali akan menjadi tuan rumah dari acara tahunan IMF-World Bank, akan dihadiri oleh 15.000 delegasi dari 189 negara anggota IMF dan World Bank.
(WDY)