Jakarta (Antaranews Bali) - Perwakilan massa aksi dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang tergabung dalam Aliansi Tolak Kezaliman Facebook gagal menemui perwakilan Facebook Indonesia meski sudah menghabiskan lebih dari setengah jam di lobi gedung Capital Place, Jakarta.
Sekira belasan orang, termasuk koordinator Aliansi Tolak Kedzaliman Facebook, Ali Alathos, dan Ketua Presidium 212 dan Juru Bicara FPI, Slamet Maarif, didampingi aparat kepolisian memasuki gedung pada pukul 14.55 WIB sebelum keluar pada 15.38 WIB.
Sementara itu, dalam orasinya, penasihat presidium alumni 212 Eggi Sudjana mengatakan bahwa Facebook telah melanggar hukum karena telah deskriminatif kepada umat Islam.
"Pihak pemerintah bisa menegakkan hukum melakukan satu hal yang sangat mendasar, panggil Facebook kenapa melakukan diskriminatif seperti ini," ujar Eggi.
"Apabila tidak melakukan ini pemerintah mendukung dakwah Islam tidak berkembang," sambung dia.
Senada dengan Eggi, dari atas mobil komando, koordinator Aliansi Tolak Kezaliman Facebook, Ali Alathos, menilai Facebook tidak adil karena telah memblokir akun ormas Islam.
"Sementara akun-akun yang berisi kemaksiatan justru dibiarkan seolah mendapat perlindungan dari Facebook," ujar Ali.
Massa
tiba di kantor Facebook Indonesia yang beralamat di Jalan Gatot Subroto
pukul 14.30WIB. Sebelumnya, mereka berkumpul di Masjid Agung Al Azhar
untuk menunaikan sholat Jumat. (WDY)