Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan nilai tukar mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah, bergerak cukup stabil terhadap dolar AS di tengah penantian rilis data-data ekonomi Amerika Serikat.
"Volume perdagangan diperkirakan masih relatif sepi menjelang libur akhir tahun baru," katanya.
"Data
ekonomi yang dapat menjadi penggerak pasar datang dari data kepercayaan
konsumen dan penjualan rumah tertunda di Amerika Serikat. Jika dirilis
lebih rendah dari ekspektasi, dapat menjadi katalis negatif untuk dolar
AS," katanya.
Saat ini, dia menjelaskan, dolar AS masih mendapat sedikit dukungan
dari data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Ekonomi negara itu
tumbuh 3,2 persen pada kuartal ketiga, dan merupakan pertumbuhan
tercepat dalam dua tahun terakhir.
Analis Valbury Asia Futures
Lukman Leong mengatakan sentimen dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings,
yang menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB (triple B) dengan
proyeksi stabil, masih akan menjadi faktor yang menjaga rupiah. (WDY)