Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, bekerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar melakukan pembahasan akhir studi kelaikan ayam buras petelur untuk dikembangkan di Kecamatan Petang.
"Pembahasan final studi kelaikan ini untuk mewujudkan pembangunan sektor pertanian kontemporer dalam hal ini ayam ras petelor, untuk mewujudkan satu kemandirian dalam kebutuhan berbagai sektor," kata Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, antusias masyarakat untuk pengembangan industri peternak ayam buras petelur di Badung yang berskala besar dalam rangka memenuhi kebutuhan pariwisata dan masyarakat di Badung," katanya.
Dengan dasar ini akan dibuatkan pola anggaran untuk membangun dua kelompok peternak yang ada di Petang dengan anggaran bangunan kurang lebih Rp16 miliar hingga Rp17 miliar.
"Untuk kelanjutan studi kelaikan ini berupa strategi bisnis, pola bisnis dan rencana bisnis. Untuk mengawal pengembangan sektor peternak ayam buras petelur ini akan diberikan pendampingan empat hingga lima tahun," katanya.
Selain itu, Suiasa menginginkan pertanian kontemporer di Kecamatan Petang yang sifat agrobisnis dipadukan dengan "green house" dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif untuk perkebunan Tahun 2018.
"Tidak menutup kemungkinan juga akan dikembangkan di Badung Selatan dengan memanfaatkan lahan-lahan kering," katanya.
Untuk mewujudkannya hal ini, pemerintah daerah akan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan ini baik itu pembangunan gedung, alat, bibit, obat termasuk dana oprasionalnya.
Sementara itu, Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung I Wayan Suambara mengatakan, studi kelaikan ayam buras ini dilakukan guna memanfaatkan kelompok peternak di daerah itu yang kemudian dikembangkan secara skala besar yang nantinya dapat dibanggakan yang dapat memproduksi ribuan telur setiap harinya.
Kerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar ini dilakukan melihat kebutuhan konsumsi masyarakat khususnya disektor perhotelan yang sangat dibutuhkan setiap harinya.
"Ini merupakan peluang pasar yang perlu ditangkap dan merupakan salah satu pola untuk mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan potensi daerahnya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu Litbang melakukan pengkajian dan bekerjasama dengan Universitas Udayana," ujarnya.
Selain pengembangan budidaya ayam buras, Balitbang Badung juga bekerjasama dalam pengembangan studi kelaikan "green house". (WDY)
Pemkab Badung-Unud Studi Kelaikan Pengembangan Ayam Buras
Kamis, 23 November 2017 20:36 WIB