Badung, Bali (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menjajaki potensi kerja sama dengan Pemerintah Kota Fujisawa, Jepang yang akan akan difokuskan pada beberapa sektor utama yaitu budaya, pariwisata, pendidikan dan tenaga kerja.
“Kerja sama sister city ini akan berdampak positif dan strategis terutama bagi Kabupaten Badung,” ujar Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangannya yang diterima di Mangupura, Bali, Selasa.
Ia mengatakan kerja sama kota kembar itu tidak bisa terjadi secara instan dimana beberapa tahapan regulasi yang harus dipenuhi baik melalui kementerian dan kedinasan yang ada.
"Harus ada proses panjang yang dilalui oleh kedua belah pihak untuk menjalin sebuah kerja sama antar-negara, kami berharap bahwa penjajakan kerja sama ini dapat terealisasi guna mengembangkan banyak sektor untuk kemajuan Badung," kata dia.
Baca juga: Pemkab Badung operasikan mesin pengolah sampah bantuan dari Jepang
Dalam rencana kerja sama itu, pada bidang budaya akan difokuskan pada pertukaran seniman, festival budaya bersama, promosi budaya hingga pelestarian warisan budaya.
Untuk bidang tenaga kerja, akan difokuskan pada pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, pengembangan UMKM, dan selanjutnya bisa dikembangkan hingga bidang pendidikan.
Sedangkan di bidang pariwisata akan diarahkan pada pengembangan produk wisata yang bernilai tambah, promosi bersama, serta penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Menurut Ketut Suiasa kerja sama itu dinilai sangat strategis bagi Kabupaten Badung dan akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat hubungan Antara bilateral Indonesia dan Jepang,” ungkap dia.
Sementara, tim delegasi Kota Fujisawa Nyoman Rudi Dewantara menjelaskan pihaknya melakukan kunjungan ke Badung untuk mengajak pemerintah daerah bekerja sama dengan konsep sister city bersama pihak Kota Fujisawa Jepang.
Menurut dia, kerja sama itu didasari atas banyaknya kesamaan antara Badung dengan Kota Fujisawa meliputi struktur geografis dan juga segi kebudayaan.
“Kerja sama ini juga akan meliputi sektor pengembangan pendidikan, pariwisata, kebudayaan, dan juga pemberdayaan sumber daya manusia," kata dia.
Baca juga: Pemprov Bali minta masyarakat upayakan pengurangan dan pengolahan sampah mandiri