Denpasar (Antara Bali) - Pementasan kesenian kolaborasi yang bertema "Indian & Balinese, Classical Music & Dance Fusion" di kampus Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, Bali, memukau penonton, Jumat malam.
Salah satu tarian yang berjudul Sawal Jawaab yaitu Tari Jauk dengan tarian India yang dikolaborasikan itu, menghasilkan sebuah gerak yang cukup energik dan dinamis.
Tari Jauk yang dibawakan oleh penari Komang Dede Diana dalam pementasannya tetap mengikuti pakem (aturan) tari Bali termasuk juga iringan gamelan (musik) Pulau Dewata, seperti tarian Bali pada umumnya.
Begitu juga Tari India yang dibawakan oleh seorang penari wanita, dengan lincah dan penuh gemulai yang diiringi alat instrumen khas India, seperti tabla, dholak dan sarode itu, sehingga membuat decak kagum penonton yang memadati aula kampus UNHI Denpasar tersebut.
Bahkan, ketika kedua penari tersebut dalam waktu bersamaan menari yang diiringi alat gamelan Bali dan instrumen India, sehingga kolaborasi tarian itu seolah menyatukan dua kebudayaan antarnegara menjadi satu.
Tidak pelak tarian itu membuat penonton tertawa, karena tarian tersebut membuat ritme-ritme dengan gerakan yang sangat lucu.
Bhuvneshwar Sharma, Deputy Director Indian Cultural Centre mengatakan, tarian ini digarap dalam upaya memberi hiburan dan khasanah kebudayaan kepada masyarakat. Di samping itu untuk membuktikan bahwa seni dan budaya tersebut dapat disatukan dalam sebuah panggung pementasan.
"Kesenian yang disaksikan tadi adalah kolaborasi antara seni budaya Bali dan India. Artinya kesenian dari manapun bisa dikolaborasikan asalkan ada suatu kesungguhan dalam penggarapan tarian tersebut," kata Bhuvneshwar yang didampingi Neeta Malhotra, Vice President Semeton India-Bali Asosiasi (SIBA).
Ia mengatakan, untuk bisa menggabungkan kedua tari tersebut, pihaknya mengadakan beberapa kali latihan. Hal ini agar bisa mewujudkan kesenian yang mahakarya.
"Kolaborasi ini baru pertama kali kami buat. Ke depannya akan kembali membuat kolaborasi yang lebih dinamis. Tidak saja dengan Tari Jauk, akan tetapi dengan tarian-tarian lain juga," ucapnya.
Neeta menambahkan, tarian yang baru dipentaskan tersebut adalah garapan yang pertama kali dipentaskan. Ke depan pihaknya tidak saja berkolaborasi dengan tari Bali saja, akan tetapi juga dengan tarian lain yang ada di daerah-daerah di Indonesia.
"Ke depan kami akan menggarap tarian kolaborasi dengan judul yang berbeda serta tarian berbeda juga, namun dapat menghibur penonton. Dengan melihat antusias para penonton yang menyaksikan kolaborasi tersebut, sehingga kami harus lebih kreatif lagi membuat garapan tari lain," kata Neeta.
Dalam pementasan kesenian kolaborasi tersebut tampak yang menyaksikan sejumlah pemerhati seni dan budaya, antara lain Anak Agung Sagung Mas Ruscita Dewi dan Dewa Gede Windhu Sancaya.(*)
Pementasan Kesenian Kolaborasi Bali-India Pukau Penonton
Jumat, 17 Juni 2011 21:31 WIB