Mangupura (Antara Bali) - Sarana ritual untuk membuat penjor atau bambu yang dirangkai dengan hiasan janur di Kawasan Desa Kapal, Kabupaten Badung, Bali, mulai ramai diburu masyarakat umat Hindu di Pulau Dewata menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Pembeli sudah mulai ramai membeli perlengakapan penjor di tempat saya dan rata-rata perhari omzet penjualan Rp1 juta per harinya," kata Putu Ririn selaku penjual sarana ritual penjor saat ditemui di Badung, Minggu.
Pembeli yang datang ke tempatnya biasanya membeli perlengkapan sarana penjor seperti "sampian" atau rangkaian sesajen berbahan janur, "kolong-kolong" atau hiasan janur, pelepah aren, batang bambu dan padi-padian yang dijual dengan harga bervariasi.
Ririn menerangkan untuk harga pelepah aren dijual dengan harga Rp35.000, sampian penjor mulai Rp10.000 hingga Rp100 ribu, kolong-kolong kisaran harga Rp50.000 perbungkus dan padi di kisaran Rp25.000 perbungkus.
Sedangkan untuk gantung-gantungan penjor yang terbuat dari daun lontar mencapai Rp50.000 ribu hingga Rp60.000, serta sejumlah variasi lainnya yang menambah kesan seni pada penjor rata-rata harganya mencapai Rp60 ribu hingga Rp70.000.
"Untuk pelengkap lainnya seperti bunga berbahan daun lontar berwarna, kipas lontar dan sebagainya dijual mulai dari nominal Rp500 hingga Rp8.000," ujarnya.
"Janur atau daun lontar ini dijadikan berbagai ragam bentuk hiasan yang dibuat langsung para perajin asal Desa Kapal," ujarnya.
Untuk Hari Raya Kuningan, dia memprioritaskan penjualan sarana ritual berupa "tamyang" atau sesajen berbentuk prisai berbahan janur dan sampian.
"Untuk harga sarana ini dijual kisaran harga Rp5.000 hingga Rp10.000," ujarnya.
Hal senanda diungkapkan Nyoman Asih pedagang sarana ritual di seputaran Desa Kapal yang mengakui penjualan sarana ritual untuk penjor sudah mulai ramai diburu pembeli sejak Sabtu (21/10).
"Rata-rata pembeli membeli pelepah aren, sampian gantung, bambu dan padi-padian. Untuk omzet penjualan rata-rata kisaran Rp500 ribu hingga Rp1 juta," ujar Asih.
Makna dari penjor adalah sebagi simbol "Naga Ananta Boga" (pemberi kemakmuran) saat perayaan Hari Raya Galungan di Pulau Dewata. (nym)
Bahan "Penjor" Ramai Diburu Masyarakat Bali
Minggu, 22 Oktober 2017 18:57 WIB