Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan peserta Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 tahun 2011 tidak diperbolehkan melakukan transaksi benda yang dipamerkan.
"Kami tegaskan peserta pameran tidak ada yang melakukan transaksi benda-benda yang dipamerkan. Kalau sampai ketahuan saya minta panitia untuk membatalkan keikutsertaannya dalam pameran ini," kata Mangku Pastika di Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Rabu malam.
Dalam rapat koordinasi PKB 2011 itu, ia mengatakan benda-benda atau kerajinan yang dipamerkan tersebut memiliki nilai dan berkualitas tinggi. Benda-benda tersebut berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Ia mengatakan dengan larangan benda-benda itu tidak boleh diperjualbelikan selama dipamerkan, maka diharapkan pengunjung dapat menikmati pameran dengan leluasa.
"Sebab, pengunjung PKB, baik warga lokal maupun wisatawan, ingin melihat benda atau kerajinan yang dipamerkan. Sehingga apabila alasan ikut pameran hanya untuk berjualan, sebaiknya jangan ikut pameran di PKB. Ada tempat lain untuk bertransaksi, seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ)," katanya.
Mangku Pastika juga mengatakan anjungan yang digunakan peserta pameran tersebut gratis, tidak ada istilah sewa-menyewa. Tempat tersebut sudah dianggarkan melalui APBD setiap tahunnya.
"Apabila ada oknum-oknum yang mengatakan peserta pameran harus membayar anjungan, tolonglah sampaikan kepada saya. Dan Saya akan peringatkan keras kepada orang bersangkutan," kata Mangku Pastika menegaskan.
Ia mengatakan, pihaknya menginginkan PKB tersebut agar sesuai dengan konsep awal, yaitu pawai seni budaya, pameran, saresahan dan pagelaran.
"Ini sudah menjadi konsep dari PKB, maka dari itu saya harus mencoba kembali menerapkan. Sebab belakangan ini kelihatannya mulai bergeser dari konsep tersebut. Ya, terkesan seperti pasar malam lah," ucapnya.
Mangku Pastika mengharapkan areal Taman Budaya (Art Center) selama berlangsungnya ajang tahunan tersebut tidak ada pedagang kaki lima (PKL) yang berkeliaran dan berjualan.
"Kalau jualan sudah disediakan diluar Taman Budaya tersebut. Saya berharap areal PKB yang digelar pada 11 Juni hingga 9 Juli 2011 harus steril dari pedagang," ujarnya.
Kalau peserta pameran diberikan bertransaksi, kata dia, tidak bedanya dengan pasar seni Sukawati atau pasar oleh-oleh. Jadi, harapnya pengunjung betul-betul menikmati pameran dan pagelaran.
"Kalau peserta ingin bertransaksi saya tidak melarangnya, tetapi jangan di PKB. Silakan saja di toko atau digaleri seninya," kata Gubernur Mangku Pastika.
Pelaksanaan pembukaan PKB akan disatukan dengan pembukaan Utsawa Dharmagita XI tingkat nasional dan World Culture Forum yang rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada malam pagelaran perdana PKB 2011, di pangung terbuka Ardha Chandra akan dipentaskan sendratari "Bhisama Dewabharata".(*)
Peserta Pameran PKB Tidak Boleh Melakukan Transaksi
Kamis, 26 Mei 2011 7:29 WIB