Nusa Dua (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seruhkan perombakan komposisi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) sehingga sesuai dengan tatanan dunia saat ini.
"Ini berarti merombak ulang DK PBB sehingga merefleksikan kenyataan dunia saat ini," katanya dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok (GNB) di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Kepala Negara menyatakan upaya itu sejalan dengan niat GNB untuk mereformasi tata pemerintahan global, terutama dalam sektor keamanan.
Dia menjelaskan PBB dan organisasi internasional lainnya perlu menyesuaikan dengan tata dunia baru yang harus memberikan kesempatan bagi kekuatan baru untuk berkontribusi dalam menciptakan keamanan global.
"Ini juga berarti revitalisasi Majelis Umum PBB dimana GNB memiliki jumlah yang cukup untuk bisa berperan," kata Yudhoyono.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pagi, membuka Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok di Nusa Dua, Bali.
Kepala Negara tiba di tempat acara sekitar pukul 09.00 WITA didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Al-Araby dan Presiden Sidang Umum ke-65 PBB, Joseph Deiss.
Presiden membuka pertemuan sekitar pukul 10.00 WITA yang ditandai dengan pemukulan gong.
Sebelum pembukaan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memberikan laporan kepada Presiden Yudhoyono.
Dalam laporan tersebut, Marty menjelaskan, KTM ke-16 GNB bertujuan untuk membakukan visi bersama negara-negara anggota GNB selama 50 tahun ke depan.
"Konferensi ini juga akan mengadopsi beberapa dokumen," katanya.
Marty menyebut, salah satu dokumen adalah tentang Palestina.
Menurut dia, KTM kali ini dihadiri oleh delegasi dari 128 negara, yang terdiri dari 95 negara anggota GNB, 13 negara peninjau, dan 20 negara tamu.(*)