Denpasar (Antara Bali) - Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta,S.Kar. M.Hum meminta para pengajar ISI Denpasar menciptakan karya Seni untuk "Ngayah".
Seni harus dikembangkan dan bermanfaat khususnya di Bali yang mayoritas agama Hindu, kata rektor pada Pameran dan Pegelaran Pemenang Hibah Penciptaan Karya Seni 2017, di Kampus setempat, Jumat.
Seni Tari dan gamelan sangat diperlukan dalam kegiatan ritual agama dan adat, oleh karena itu inovasi tari dan Musik sangat di harapakan, ujarnya
"Seni Ngayah maksudnya buatlah sesuatu yang lebih berharga, mengembangkan seni dan bermanfaat untuk masyarakat, tidak hanya di nikamti sendiri," tegasnya.
Pameran dan Pegelaran Pemenang Hibah Penciptaan Karya Seni 2017 pada tahun ketiga ini merupakan bentuk dari salah satu kewajiban dosen ISI Denpasar melakukan Tri Dharma Peguruan Tinggi yakni penelitian, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat.
Pemenang hibah yang di biayai oleh swadaya ini menghasilkan Karya terbaik dari lima belas pemenang peciptaan seni , diantaranya prodi seni murni tiga Penciptaan , Kriya Seni, Fotografi, Desain Fashion serta TV Film, Karawitan ,dan Tari.
Drs. I Made Bendi Yudha. M.Sn memenangkan kegiatan ini dengan penciptaan Abstraksi dalam progresi Ritme, bentuk dan ruang pada karya seni lukis denga judul : "Kapital Spiritual" merupakan media campuran , melukis dengan wadah pengorengan ukuran 80 cm x 80 cm.
Penilaian melalui proses dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh LP2M ISI Denpasar secara obyektif. (*)
Rektor ISI: "Ciptakan Karya Seni untuk Ngayah"
Sabtu, 30 September 2017 18:41 WIB