Denpasar (Antara Bali) - Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) mendorong sinergitas dalam implementasi hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada pelaku usaha kecil menengah.
"Sehingga ini akan menciptakan keselarasan antara inovasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh industri kecil menengah dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan BPPI," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Gati Wibawaningsih dalam diskusi bertajuk Sinergitas dan Implementasi Teknologi Hasil Litbang untuk menumbuhkan dan mengembangkan Indusktri Kecil Menengah (IKM) di Denpasar, Senin.
Gati mengatakan sinergitas kedua lembaga yang berada di bawah Kementerian Perindustrian itu perlu dilakukan karena selama ini masih banyak pelaku IKM belum mampu mempelajari dan menerapkan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) balai besar di Kementerian Perindustrian secara optimal.
Hal itu disebabkan masih terbatasnya informasi diterima pelaku IKM serta kurang tersedianya permodalan dalam rangka penerapan hasil litbang tersebut.
Adapun kelebihan menggunakan penerapan hasil litbang BPPI kepada IKM di antaranya memberikan alternatif bagi pelaku usaha dalam peningkatan produktivitas dan daya saing serta biaya yang dikeluarkan lebih dapat diperhitungkan dari aspek sumber daya manusia dan teknologinya.
Selain itu dapat memberdayakan peneliti atau perekayasa serta balai besar dan Balai Riset dan Standardisasi Industri atau Baristand, meningkatkan pengunaan produk dalam negeri serta dapat menumbuhkan IKM baru.
Pemberdayaan peneliti tersebut, lanjut Gati, diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada pelaku pelaku industri kecil menengah mengingat Ditjen IKM memiliki program "e-smart" IKM.
Gati menambahkan selain pendampingan, nantinya pelaku industri kecil menengah akan mendapatkan lokakarya dan monitoring untuk mendukung kemajuan IKM di daerah yang menjadi sentra produk yang berpotensi memiliki nilai komersial.
Selain sinergitas kedua lembaga tersebut, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya toko dalam jaringan atau "online" serta kalangan perbankan untuk membantu merealisasikan target menciptakan 10 ribu pelaku IKM hingga tahun 2019 dengan 30 ribu produk.
Kepala BPPI Ngakan Timur Antara optimistis sinergitas kedua lembaga itu akan memperkuat dan mendorong pengembangan pelaku IKM di Indonesia.
Di sisi lain, Ia mendorong agar peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian secara luas termasuk mendiseminasikan kepada pelaku IKM agar dapat mengaplikasikan hasil penelitiannya.
BPPI memiliki 11 balai besar dan 11 Baristand yang tersebar di seluruh Indonesia dengan memiliki kekhususan komoditas masing-masing dalam rangka peningkatan standar dan teknologi sesuai dengan kebutuhan sektor Industri.
Dengan sinergitas tersebut, lanjut dia, pelaku IKM dapat memproduksi sendiri produk lokal dengan kualitas ekspor salah satunya produk cokelat dengan sentuhan teknologi dan inovasi dari para peneliti.
"Belgia itu tidak punya kebun cokelat tetapi dia mampu memproduksi produk cokelat karena teknologinya yang canggih sehingga membuat negara itu memiliki reputasi," ucapnya seraya menambahkan teknologi dan inovasi memegang peranan penting.
Ia juga mendorong pelaku IKM untuk mematenkan produknya agar tidak mudah diklaim oleh negara lain.
Ngakan mengharapkan dengan pertumbuhan dan pengembangan IKM maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini tumbuh melambat.
Diskusi yang dihadiri perwakilan balai besar dan Baristand di Indonesia itu nantinya diharapkan menghasilkan rencana aksi yang mengikat sebagai komitmen mendukung pertumbuhan dan pengambangan IKM. (WDY)
Ditjen IKM-BPPI Mendorong Sinergitas Dukung UKM
Senin, 18 September 2017 15:20 WIB