Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 18 SMA/SMK di Bali akan berpartisipasi mengisi Parade Cak Modern dalam rangkaian ajang Bali Mandara Nawanatya di Taman Budaya Denpasar selama September 2017.
"Gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya yang sempat jeda pelaksanannya dari Juni hingga Agustus karena diadakan Pesta Kesenian Bali dan Bali Mandara Mahalango, maka mulai awal September ini dimulai lagi dengan mengangkat Parade Cak," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, peserta Parade Cak tahun ini jumlahnya meningkat 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang diikuti oleh sembilan SMA/SMK di Bali.
"Parade Cak akan tampil pada Sabtu dan Minggu mulai pukul 19.30 Wita di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya. SMA/SMK yang tampil ini merupakan perwakilan dari sembilan kabupaten/kota di Bali," ucap Dewa Beratha.
Sebanyak 18 SMA/SMK yang akan unjuk kebolehan dalam Parade Cak ini yakni SMAN 1 Denpasar yang tampil bersama dengan SMAN Bali Mandara, selanjutnya SMAN 1 Negara dengan SMKN 1 Sukawati Gianyar, SMAN 2 Karangasem dengan SMAN 2 Denpasar, SMAN 1 Amlapura dengan SMAN 4 Denpasar.
Parade Cak Modern ini juga menampilkan duta dari SMAN 1 Mengwi dengan SMAN 1 Ubud, SMAN 1 Gianyar dengan SMAN 1 Tabanan, SMKN 4 Bangli yang tampil bersama SMA Dwijendra Denpasar, SMKN 5 Denpasar dengan SMKN 3 Sukawati, dan terakhir SMAN 1 Kuta Selatan dengan SMAN 2 Klungkung.
Sementara itu Prof Dr I Made Bandem, budayawan yang sekaligus pembina Cak Modern itu menegaskan meskipun dalam parade tersebut menampilkan inovasi Cak, jangan sampai melupakan elemen utama Cak. Misalnya dari sisi "centing", yakni lagu-lagu atau kidung sakral Cak, hingga dengan "pengecaknya" harus tetap ada.
"Karena sesungguhnya Cak itu ansambel vokal. Demikian juga dari sisi kekotekan dan kekilitan Cak pun tidak boleh dilupakan. Jangan sampai karena bertema modern lantas lebih mengutamakan inovasi penggabungan dengan alat musik lainnya," ucapnya. (*/adt)
