Bogor (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengibaratkan ideologi
Pancasila sebagai bintang pengarah bangsa dalam berkompetisi dengan
negara-negara lain.
"Tanpa ada sebuah bintang pengarah, tanpa ada sebuah ideologi yang
mengarahkan, akan sulit bertarung, berkompetisi dengan negara-negara
yang lain. Mengarahkan kembali cita-cita kemerdekaan itu kemana,
ideologi itulah yang mengarahkan kita. Siapa ideologi itu, Pancasila,"
katanya dalam acara peluncuran program penguatan pendidikan Pancasila di
halaman belakang Istana Bogor, Sabtu.
Ia juga mengatakan bahwa
Pancasila lah yang bisa menyatukan bangsa Indonesia yang meliputi banyak
suku, bahasa, agama serta kepercayaan.
Presiden mengingatkan kembali bahwa dengan 240 juta penduduk, 17 ribu pulau, 714 suku,
1.100 lebih bahasa, Indonesia rawan menghadapi gesekan.
"Pancasila
yang menyatukan kita di sini, karena kita memang berbeda, itu yang
harus kita sadari bersama. Jangan yang satu merasa benar sendiri, yang
satu merasa pinter sendiri, yang satu merasa betul sendiri. Kita
berbeda-beda, ini perlu yang kita ingatkan," pesan Presiden kepada 540
mahasiswa dan dosen dari 510 perwakilan perguruan tinggi negeri maupun
swasta di seluruh Indonesia.
Presiden juga meminta para mahasiswa untuk rajin menulis mengenai Pancasila, serta mengingatkan mengenai kemajemukan Indonesia.
"Sekali lagi menjadi tugas kita bersama melakukan pembinaan ideologi
Pancasila. Ini adalah kerja kita semua, agar seluruh masyarakat sadar
bahwa negara kita ini negara majemuk, beragam," katanya.
Presiden juga menyatakan bahwa tidak mungkin Unit Kerja Presiden
Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), pemerintah, dan MPR bekerja sendiri.
"Kita harus mengajak semua kalangan untuk terlibat dalam kerja besar
ini. Mulai Perguruan tinggi, ormas-ormas keagamaan, organisasi
kepemudaan, semuanya harus bekerja bersama dalam membangunkan kembali
pembinaan ideologi Pancasila di negara kita," katanya. (WDY)
Presiden: Pancasila Bintang Pengarah Hadapi Kompetisi
Sabtu, 12 Agustus 2017 20:39 WIB