"Ini waktunya tepat dengan rencana pemerintah menggalakkan gerakan nasional nontunai (GNNT), " kata Direktur Konsumer PT BRI (Persero) Tbk Randi Anto di Denpasar, Kamis.
Hadirnya bank BUMN di ajang pariwisata itu diharapkan membiasakan masyarakat menggunakan transaksi nontunai menggunakan kartu atau uang elektronik yang saat ini sudah tersedia di sejumlah pedagang dan toko modern yang diajak bekerja sama.
Kebiasaan menggunakan transaksi nontunai itu, lanjut dia, juga untuk sosialisasi menjelang rencana pemerintah yang mewajibkan pembayaran tol di seluruh Indonesia menggunakan uang elektronik termasuk Tol Bali Mandara, 1 Oktober 2017.
Pada ajang pariwisata itu, seluruh transaksi pada setiap stan UMKM menggunakan transaksi nontunai, termasuk menyiapkan petugas khusus apabila masyarakat ingin membeli uang elektronik tersebut.
"Kami bersama `Sanur Village Festival` mencoba menyosialisasikan penjualan dengan memakai uang ekektronik Brizzi. Jadi kami coba untuk terus berkolaborasi dengan teman-teman di daerah," ucapnya.
BRI, lanjut dia, bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya sudah siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan transaksi nontunai di tol seluruh Indonesia dan mendorong masyarakat memanfaatkan pembayaran menggunakan elektronik.
Randi memperkirakan hingga saat ini bank pelat merah itu sudah menerbitkan sekitar 6,5 juta kartu uang elektronik di seluruh Indonesia.
Secara nasional, pihaknya menargetkan dapat menerbitkan sekitar 12 juta keping uang elektronik Brizzi yang pemanfaatannya tidak hanya untuk transaksi di tol tetapi juga toko-toko modern atau pedagang lainnya.
Ia juga optimistis masyarakat semakin tertarik menggunakan uang elektronik karena lebih aman, praktis dan efisien serta memudahkan dalam pembukuan dan transparansi bagi pedagang.
"Masyarakat sekarang butuh sesuatu yang praktis dan tidak praktis mengantongi uang tunai dan lebih nyaman mereka menggunakan kartu. Bagi `mercant` (pedagang) lebih praktis karena tidak menggunakan tunai," katanya.(Dwa)