Jakarta (Antara Bali) - Gula kayu yang berasal dari serat tumbuhan bisa
menjadi alternatif pengganti pemanis atau gula konvensional untuk
menekan kadar gula darah bagi penderita diabetes.
Dokter sekaligus pendiri Institut Penelitian Medis Noguchi dr Yoshihisa
Asano di Jakarta, Senin, menjelaskan gula kayu merupakan jenis gula baru
yang berasal dari serat tumbuhan yang diperoleh dari ekstrak kulit
kelapa, batang bambu, bonggol jagung, dan tumbuhan lainnya.
"Salah
satu sifat dari gula kayu yaitu tidak diserap langsung oleh tubuh.
Riset terdahulu membuktikan, konsumsi gula kayu dapat menghambat
kenaikan kadar gula dalam darah. Karena dapat menjaga kadar gula dalam
darah, gula ini aman digunakan sebagai pengganti pemanis bagi penyandang
diabetes," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan, gula kayu juga
dapat meningkatkan jumlah probiotik (bakteri baik) dalam usus yang
berfungsi menjaga metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut data International Diabetes Federation tahun 2015, jumlah penyandang diabetes di Indonesia sekitar 10 juta orang.
Sample
Registration Survey tahun 2014 menunjukkan diabetes telah menjadi salah
satu penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia setelah stroke
dan penyakit jantung koroner.
Pakar gizi dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dr Saptawati Bardosono menjelaskan bahwa
Peraturan Kementerian Kesehatan RI No. 30 tahun 2013 merekomendasikan
konsumsi gula tidak melebihi 50 gram atau lima sendok makan per orang
setiap harinya untuk mengurangi risiko diabetes. (WDY)
Gula Kayu Pilihan Pemanis untuk Jaga Gula Darah
Senin, 7 Agustus 2017 14:20 WIB