Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 10 siswa tidak hadir dan sebagian ada yang mengikuti ujian di rumah sakit pada Selasa atau hari pertama ujian nasional (UN) SD/MI di Denpasar.
"Pelaksanaan hari pertama UN SD berjalan lancar, namun sejumlah peserta tidak hadir. Bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh ada yang harus mengikuti ujian di rumah sakit," kata Kasi Kurikulum dan Sistem Pengujian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, Luh Putu Adisantini, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti di mana peserta itu menjalani perawatan saat mengikuti UN.
Seluruh peserta yang tidak bisa ikut pada hari pertama yang mengujikan bahasa Indonesia, berjumlah sepuluh siswa dan semuanya beralasan sakit.
Sementara Kepala Disdikpora Kota Denpasar I Gst Lanang Jelantik mengatakan, peserta UN di ibu kota Provinsi Bali itu sebanyak 12.512 siswa dari 210 sekolah.
"Jumlah ruangan yang digunakan pada pelaksanaan UN kali ini sebanyak 726 kelas. Ruangan itu berada di seluruh sekolah yang mengikutinya," katanya.
Dia mengatakan, jumlah ruangan tersebut sesuai dengan sampul soal yang disediakan. Isi soal dalam setiap sampul berbeda-beda, tetapi maksimal berjumlah 20 lembar.
Berdasarkan laporan yang diterimanya tidak ada kendala yang berarti, baik masalah kerusakan soal maupun administrasi.
"Kami harapkan sampai akhir pelaksanaan ujian nanti tidak ada permasalahan," ujarnya.
Lanang Jelantik menjelaskan, kelulusan peserta UN SD hampir sama dengan tingkat SMP dan SMA. Selain ditentukan dari hasil yang diperoleh dari ujian itu, tetapi juga ditentukan oleh nilai sekolah. Rinciannya sebagai berikut, 60 persen dari hasil UN dan 40 persen nilai Sekolah.
Jumlah peserta yang mengikuti UN SD/MI pada 2011 di daerah tujuan wisata internasional itu tercatat 64.680 orang, ditambah 37 siswa SDLB.(*)
Sejumlah Siswa Ikuti UN Di Rumah Sakit
Selasa, 10 Mei 2011 13:27 WIB