Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan Indonesia perlu melakukannya 'political engineering' dalam pembangunan ekonomi industri yang berorientasi jangka panjang.
"Sekalipun Indonesia telah memiliki semua jenis industri dari jenis ekstrakrif hingga berbasiskan teknologi tinggi, tapi dalam mengambil pilihan industri harus rasional. Dalam hal ini perlu dilakukan 'political engineering'," kata Yuddy dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Nasional Jakarta, Sabtu.
Political Engineering tersebut, kata Yuddy, perlu diusahakan pemerintah untuk menyatukan kesepakatan tentang rencana pembangunan ekonomi industri masa depan.
"Political engineering tersebut juga dilakukan dengan inisiatif pemimpin tertinggi pemerintahan untuk mengajak para pemimpin politik dan pemimpin pemerintahan lainnya dalam membuat kesepakatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Yuddy mengatakan political engineeering diperlukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dan terhormat di tengah pergaulan antar bangsa di dunia, dan memberikan kemakmuran seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia.
Meski demikian, Yuddy mengungkapkan, industri yang dikembangkan bukan untuk mengejar ketertinggalan atau bertarung dengan negara-negara industri raksaksa dunia seperti Jepang, Amerika, Jerman, Canada, dan sebagainya.
"Namun Indonesia harus mengambil keputusan untuk mengembangkan industri yang memilii keunggulan komparatif. Industri ini harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli rakyat, perluasan lapangan kerja, keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi yang luas untuk menghasilkan devisa nasional sebesar-besarnya sebagai modal pembangunan yang berkelanjutan," ujar Politikus Hanura tersebut.
Dalam acara pengukuhan gelar Guru Besar Yuddy Chrisnandi tersebut, dihadiri oleh beberapa pejabat Negara dan Menteri Kabinet Kerja antara lain Menkopolhukam Tedjo Edhie Purdijatno, Menkominfo Rudiantara, Menperin Saleh Husin, Menaker Hanif Dhakiri, Menristek-Dikti Muhammad Nasir, Mentan Amran Sulaeman dan Menteri PPA Yohana Yembise.
Selain menteri, acara ini juga dihadiri oleh tokoh nasional dan elit partai seperti Wakil Presiden Indonesia keenam Tri Sutrisno, Ketua DPR RI Setya Novanto, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Fadly Zon, Wiranto, Agum Gumelar, Nurul Arifin, Effendi Simbolon, Kapolri Badroedin Haiti dan tokoh lainnya. Dikabarkan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri acara pengukuhan Guru Besar Menteri Yuddy ini. (WDY)
Indonesia Perlu Melakukan 'Political Engineering'
Sabtu, 23 Mei 2015 12:30 WIB