Denpasar (Antara Bali) - Pengumuman kelulusan siswa SMA yang identik dengan aksi corat-coret seragam dan konvoi di jalanan diantisipasi oleh Kepolisian Daerah Bali dengan menyebarkan anggotanya.
"Sebelumnya memang telah diantisipasi dengan menyebarkan anggota untuk memantau dan mengamankan para siswa pasca pengumuman kelulusan," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi saat dihubungi, Senin.
Kombes Hariadi juga menerangkan bahwa sebelumnya para Kapolres di wilayah masing-masing juga telah mengantisipasi siswa tidak lulus yang dikhawatirkan bertindak sesuatu yang buruk.
"Para Kapolres di masing-masing wilayah juga sudah mengantisipasi siswa tidak lulus, dengan sebelumnya berkoordinasi dengan pihak sekolah," katanya.
Ditambahkannya, sejauh ini aksi konvoi di Denpasar dilaporkan berjalan aman dan lancar serta tidak ada indikasi kerusuhan ataupun tindak kriminal dari para siswa.
Aksi konvoi yang dilakukan oleh sejumlah siswa SMA tadi pagi memang tampak ramai di tiap ruas jalan-jalan di Denpasar. Meski sebagian siswa mengenakan pakaian adat, namun mereka tetap memakai seragam putihnya yang digunakan untuk sarana corat-coret dengan cat semprot berwarna-warni.
Selain itu, para siswa SMA yang lulus tersebut secara bergerombol mengendarai kendaraan secara berboncengan hingga cukup menyebabkan kemacetan.
Berbagai sekolah pun saling berpapasan di jalan yang dilalui, hal inilah yang diantisipasi oleh pihak keamanan untuk menjaga ketertiban selama berada di jalan.
Di Bali sendiri, tercatat total 20 siswa tingkat SMA/MA dan SMK yang dinyatakan tidak lulus ujian. 10 siswa dari tingkat SMA dan 10 siswa dari tingkat SMK. Jumlah tersebut lebih besar daripada angka ketidaklulusan tahun sebelumnya (2009/2011) yang hanya 6 siswa untuk tingkat SMA dan 0 untuk tingkat SMK.(*)