Bangli (Antara Bali) - SMAN 1 Bangli, Bali untuk pertama kalinya berhasil menjadi juara debat bahasa Inggris tingkat SMA/SMK wilayah C yang meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
"Ini berkat kerja keras para siswa dan juga pembinanya tentu. Lebih spesialnya gelar juara ini berkat didikan dari seorang guru bahasa Inggris asal Australia, Mrs Soe Cooper, sehingga bahasa Inggris siswa SMAN 1 Bangli menjadi lebih baik," kata Kepala SMAN 1 Bangli, I Wayan Darsana Spd MSi, di Bangli, Rabu.
Ia mengatakan, dalam kejuaraan itu, SMAN 1 Bangli mengirimkan dua tim. Tim A beranggotakan siswi kelas XI yakni Nengah Budiaarta, Ananda Mahayati dan Ratna Wulandari.
Di Tim B, anggotanya dari kelas X yakni Mia Risdayanti, AA Gede Restana dan Dewa Rama, sementara yang terjun selaku pelatih adalah Dewa Alit Mahardika, yang juga guru bahasa Inggris SMAN 1 Bangli.
Kemenangan ini, kata dia, diraih Tim A setelah mengalahkan SMK Harapan A dengan kemenangan "split decision" 5-2.
"Dari tujuh juri yang ada, lima di antaranya memberikan kemenangan untuk TIM A SMAN 1 Bangli," ujarnya.
Pada babak final, katanya, tim mendebatkan masalah partai politik yang dilarang menerima bantuan asing. Tim A SMAN 1 Bangli tampil sebagai tim "affirmative" yang pro dengan "motion" tersebut.
Namun demikian, kata dia, walaupun akhirnya muncul sebagai juara, namun sebelumnya sempat juga dikalahkan oleh SMAK Harapan A dengan nilai 2-0.
"Pada babak itu kalah mengenai perdebatan penjatahan BBM bersubsidi. Namun pada ronde berikutnya tim kami bisa bangkit kembali dengan kemenangan mutlak 3-0," katanya sambil tersenyum.
Untuk Tim B, lanjut Darsana, sebenarnya baru dibentuk, namun sudah berhasil maju ke putaran final. Di tingkat final, Tim B dikalahkan oleh tim kuat dari SMAK Harapan A dengan nilai 2-1.
Khusus untuk peserta dari Bali pada kegiatan tersebut, tercatat diikuti oleh 20 tim terdiri atas SMAN 1 Bangli, SMAN 1 Denpasar, SMAN 2 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMAK Harapan A, SMK Harapan B dan SMAN 1 Mengwi, yang masing-masing menurunkan dua tim.
Sedangkan sekolah yang hanya menurunkan satu 1 tim, antara lain SMAN 1 Kuta, SMAN 1 Tabanan, SMAN 2 semarapura, SMAN 2 Amlapura, SMA Tri Atmajaya dan SMAN 1 Selemadeg.
Drs Made Rudia, salah seorang tua murid, mengaku bangka dengan prestasi yang berhasil diraih sekolah yang selama ini sering dijuluki "kampus di pedalaman" itu.
SMAN 1 Bangli sering dijuluki "kampus di pedalaman" sehubungan lokasinya jauh dari daerah pesisir, yakni di kawasan perbukitan di Bali bagian tengah.(*)