Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, melakukan tindakan vaksinasi kanker serviks massal berkelanjutan dengan menyasar 4.460 siswi kelas satu SMP negeri dan swasta.
"Vaksinasi kanker serviks rutin diadakan setiap tahunnya. Karena penyakit ini merupakan penyebab pembunuh wanita terbesar, sehingga Pemkot bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) melakukan vaksinasi secara berkelanjutan," Kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, saat pencanangan vaksinasi kanker di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan vaksinasi diberikan kepada siswi SMP negeri dan swasta dengan kegiatan tahun berikutnya akan melakukan vaksinasi kepada siswa SD. Di samping itu vaksinasi diusahakan ke depannya dapat seperti pemberian vaksinasi polio yang wajib diberikan sejak usia dini.
"Supaya para wanita terlindungi dan terbebaskan dari kanker serviks dengan angka terjangkit kanker serviks setiap harinya bisa mencapai 40 orang wanita dan 20 orang di antaranya meninggal, sehingga perlu adanya perlindungan untuk para wanita sejak dini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan sesuai data lembaga kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat.
Dengan jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memprihatinkan yang setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia.
Ia mengatakan kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tercatat di Denpasar pada tahun 2016 sebanyak 17 orang penderita kanker serviks tanpa kematian.
"Ini merupakan upaya pengendalian kanker serviks Pemerintah Kota Denpasar bersinergi dengan YKI Bali, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Denpasar yang melakukan pembinaan dan sosialisasi ke banjar-banjar, desa dan kelurahan, hingga kecamatan," katanya.
Menurut dia, langkah yang dilakukan dengan deteksi dini, secara efektif dan efisien dengan melakukan pelayanan IVA dan Papsmear yang bertujuan menemukan kasus secepatnya agar lebih memungkinkan diobati, melaksanakan lokakarya kanker serviks dan payudara, dan melakukan upaya-upaya melalui lingkungan sekolah.
"Tahun ini merupakan tahun ke empat dilaksanakan program vaksinasi kanker serviks yang menyasar siswi kelas satu SMP negeri dan swasta yang akan diberikan vaksinasi sebanyak dua kali, yakni nol bulan dan enam bulan," katanya. (WDY)