Denpasar (Antara Bali) - Badan Kreatif (Bkraf) Denpasar menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan dan pengelolaan sektor kreatif kepada generasi muda.
"Membangun karakter jati diri berbasis pada upaya menjaga kebudayaan mulai dari usia dini, yang tidak terlepas dari keberadaan `sekaa teruna` atau kelompok pemuda sebagai pemimpin kreatif," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, ketika tampil sebagai pembicara utama dalam pelatihan tersebut di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pengelolaan potensi kreatif diperlukan kepemimpinan kreatif dari birokrasi sebagai pengelola kebijakan, akademisi sebagai pemikiran kreatif, lembaga bisnis hingga pelaku kreatif baik perorongan maupun komunitas sebagai pelaku utamanya.
Pertumbuhan industri kreatif sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dapat dikembangkan dari pemberian pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas para pelaku.
"Melalui ekonomi kreatif, dengan membangkitkan partisipasi birokrat, akademisi, seniman, teknokrat, agamawan, pebisnis, buruh serta petani di dalam upaya mewujudkan `monumen maya` atau membangun karakter jati diri," ujarnya.
Menurut Wali Kota Rai Mantra, langkah nyata yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar yakni mendeklarasikan diri sebagai Kota Kreatif, mendorong bertumbuhnya kantong kreatif (creative hub), membentuk Bkraf, mendirikan taman pemuda (youth park), dan mendirikan rumah pintar.
Disamping itu, kata dia, menggalakan banjar (dusun) sebagai kantong kreatif hingga menjadikan aktivitas kreatif sebagai kegiatan inklusif dengan melibatkan kaum difabel untuk turut berkiprah dalam berbagai aktivitas kreatif.
Berbagai langkah diupayakan pemerintah kota melalui Bkraf Denpasar terutama merangsang tumbuhnya komunitas kreatif di seluruh wilayah Kota Denpasar dan menjaganya agar tetap hidup.
Sehingga melalui "workshop" atau lokakarya pelatihan kepemimpinan dan pengelolaan kreatif mengharapkan dapat memperkuat komunitas-komunitas dan saling mendukung satu sama lain.
"Melalui workshop ini nantinya diharapkan pelaku kreatif serta `sekaa teruna` yang hadir dapat menjadi pioner kreatif yang mampu menjadikan kreativitas sebagai potensi ekonomi tanpa meninggalkan basis budaya unggulan dan menjadi penggerak kreatif di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kreatif Denpasar, I Gusti Putu Anindya Putra mengatakan workshop menghadirkan mentor dalam dunia kreatif seperti Wali Kota Denpasar, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba, BCC, Kolaborasi dan Kemitraan Kreatif Tita Larasati, Kelompok Ahli Pemkot Denpasar antara lain Prof Dr. Putu Rumawan Salain, Prof Dr. Made Bandem, serta Fajar Anugerah.
"Keterlibatan `sekaa teruna` dan pelaku kreatif diharapkan mampu menjadi pioneer kreatif sekaligus membangun database pelaku kreatif yang dapat di perbaharui sendiri sehingga perkembangannya dapat di pantau secara berkelanjutan," ucapnya.
Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari hingga Rabu (24/5) melibatkan pelaku kreatif serta kelompok pemuda sebagai ruang pembelajaran kreatif itu sendiri. (WDY)