Semarang (Antara Bali) - Bermula dari semacam motto dan semboyan bagi TNI, namun belakangan ini kata-kata NKRI Harga Mati mengemuka di mana-mana, terkhusus di media sosial; lengkap dengan Garuda Pancasila.
Bagi Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir, kata-kata NKRI Harga Mati itu bukan basa-basi, melainkan sesuatu yang harus dipegang teguh seluruh warga negara Indonesia.
"NKRI merupakan pemahaman bersama, makanya harus dipertahankan dan dijunjung bersama untuk mencegah berkembangnya paham radikal di masyarakat," katanya di Semarang, Sabtu.
Dia katakan itu saat menjadi pembicara kunci pada seminar nasional dengan tema "Menghadirkan Kitab Kuning, Melawan Paham Radikal, Strategi Mencegah Radikalisme Berbasis Agama di Perguruan Tinggi".
Nasir mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada rektor perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, jika ada mahasiswanya yang terbukti turut dan mengembangkan paham radikal. (WDY)