Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan komitmen antara Bank Pembangunan Islam (IDB) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur senilai satu miliar dolar AS dilakukan untuk menarik peluang pembiayaan infrastruktur dari dana abadi "Sovereign Wealth Fund".
"Enam poin dari penandatanganan Mou antara IDB dan PT SMI, salah satunya sebagai explore fund untuk menarik minat SWF agar mereka tertarik dan berinvestasi," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers acara IDB Sovereign Investment Forum ke 3 Tahun 2017 di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Sebelumnya, penandatanganan nota kesepahaman antara IDB dengan PT SMI sebesar satu miliar dolar AS untuk kebutuhan infrastruktur berlangsung dalam acara Forum Pembukaan Resmi IDB Sovereign Investment Forum ke 3 Tahun 2017 pada Senin malam (10/4).
Sri Mulyani mengatakan prioritas pemanfaatan dana pinjaman itu juga diberikan untuk co-financing project dalam bentuk pinjaman, co-investment dalam bentuk ekuitas, pembiayaan untuk PT SMI, bantuan teknis dan pembangunan kapasitas untuk Unit Usaha Syariah PT SMI.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan komitmen ini diberikan dalam bentuk co-financing, co-investment, produk pasar modal maupun kerja sama lainnya untuk mendukung prioritas infrastruktur di Indonesia.
Ia memastikan dana pinjaman IDB ini akan saling melengkapi dengan pinjaman dari Bank Dunia serta Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) total sebanyak 200 juta dolar AS untuk percepatan pembangunan infrastruktur daerah.
"Pinjaman IDB ini di luar pinjaman daerah yang bisa diskemakan untuk proyek BUMN dan PPP. Cakupan IDB lebih luas. Fitur-fitur ini saling melengkapi, tidak overlapping untuk memperkuat pembiayaan dan memancing minat swasta untuk pembangunan infrastruktur," kata Emma.
Sejak berdiri pada 1975, IDB telah memberikan komitmen bantuan kepada Indonesia total tujuh miliar dolar AS, termasuk melalui skema Member Country Partnership Strategy (MCPS) dalam jangka waktu 2011-2014.
Dalam Sidang Tahunan IDB ke 41 di Jakarta pada 2016, disepakati Member Country Partnership Strategy (MCPS) jangka waktu 2016-2020 dengan komitmen senilai 5,2 miliar dolar AS. Hingga sekarang, komitmen MCPS itu baru dicairkan sebanyak 1,5 miliar dolar AS.
Dari komitmen 5,2 miliar dolar AS tersebut sebanyak 3,2 miliar dolar AS berasal dari IDB, 1,8 miliar dolar AS berasal dari International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) dan 200 juta dolar AS dari Islamic Corporation for The Development of The Private Sector (ICD).
Komitmen MCPS ini diberikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik, pengembangan keuangan syariah yang inklusif dan pengembangan usaha serta dukungan terhadap integrasi regional yang mengacu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). (WDY)