Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar menjalin kerja sama dengan Institut Desain dan Bisnis (IDB) Bali dalam upaya pengembangan industri kreatif dan percepatan program peningkatan kualitas sumber daya manusia di era digital.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Denpasar, Ni Nyoman Utari SDM dengan Wakil Rektor II Institut Desain dan Bisnis Bali, Made Vairagya Yogantari melakukan penandatangan kerja sama nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Kota Denpasar, Kamis.
"Kerja sama tersebut dalam upaya pengembangan industri kreatif, sehingga keberadaan SDM di kota setempat agar bisa mengikuti era digital saat ini. Era digital sangat diperlukan pemanfaatan teknologi, termasuk juga dalam mengerjakan desain dan industri kreatif lainnya," kata Kepala Disperindag Denpasar itu.
Baca juga: Pemkot Denpasar gandeng Universitas Cambridge
Wakil Rektor II Institut Desain dan Bisnis Bali, Made Vairagya Yogantar mengatakan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 berdampak kepada perubahan yang sangat cepat dan masif serta dapat menyebabkan terjadinya transformasi pada berbagai aspek kehidupan.
“Maka dari itu perlu kolaborasi serta kerja sama guna menciptakan generasi muda yang andal dan cakap untuk menghadapi perubahan ini," ujarnya.
Yogantari mengatakan dalam kolaborasi kerja sama ini pihaknya mengikutsertakan mahasiswa dalam melaksanakan magang pengembangan industri kreatif di bidang bisnis digital, desain komunikasi visual, desain interior dan desain mode yang dilaksanakan di Pemkot Denpasar.
Dengan adanya perjanjian ini, bagi Institut Desain dan Bisnis Bali dapat lebih berkontribusi bagi masyarakat luas dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sementara Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara menegaskan Pemerintah Kota Denpasar telah berkomitmen dalam memfasilitasi infrastruktur dan regulasi guna terciptanya ekosistem bisnis yang berkelanjutan dimana memberikan kesempatan dan peluang untuk industri kreatif itu agar dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan ekonomi modern menuju revolusi industri.
Ia mengatakan berbagai inovasi dan kreativitas yang dihasilkan para calon pelaku industri maupun para praktisi tentu memerlukan wadah untuk saling bertukar ide dan berbagi pengalaman.
Baca juga: Kota Denpasar jadi tuan rumah rangkaian GMAEA
Oleh karena itu Gedung Dharma Negara Alaya dihadirkan sebagai inkubator bisnis dan ruang konservasi yang representatif guna mendorong tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif.
"Pembangunan Gedung Dharma Negara Alaya Art and Creatif Hub ini adalah untuk menjawab kebutuhan akan tempat yang refresentatif bagi lahirnya enterprenaeur yang bertalenta yang nantinya mampu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat," katanya.
Dengan terjalinnya kerja sama tersebut dapat menjadi suatu wadah dan dorongan bagi mahasiswa untuk pengembangan diri di dunia industri kreatif ke depannya.
"Kami berharap dengan kerja sama ini ke depan dapat melahirkan wirausaha muda yang dapat berkecimpung di dunia industri kreatif hingga go international," ujarnya.