Hadapi Persaingan Global, Undiksha Prioritaskan Lima Program Unggulan 2018

Singaraja, 20/3 (Antara) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, memprioritaskan lima program unggulan pada 2018 menuju perguruan tinggi berdaya saing secara regional.

Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel, MPd di Singaraja, Senin, mengatakan, lima program tersebut yakni peningkatan kualitas belajar mengajar, riset dan pengabdian pada masyarakat, pengembangan dan pengadaan sarana-prasarana, penguatan dan penataan manajemen kelembagaan dan pengembangan jaringan.

Ia menjelaskan, guna merealisasikan program tersebut mesti didukung dengan dana yang memadai dengan mengupayakan sumber-sumber pemerolehan dana baru sebanyak mungkin.

Ia menambahkan, penambahan anggaran dapat dilakukan dengan sentralisasi tata pengelolaan Badan Pengelola Usaha (BPU) Undiksha yang harus bergerak lebih baik lagi di luar dana masyarakat.

Jampel lebih jauh mengungkapkan, Undiksha sebagai perguruan tinggi kependidikan terbesar di Pulau Dewata kedepan memfokuskan pembangunan sumber daya manusia yang cakap dan memiki daya saing secara global.

Hal itu dilakukan untuk tetap terjaga dan proses peningkatannya tetap terkontrol, perlu didukung standar yang diatur dan disepakati untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, penataan kelembagaan Undiksha kedepan harus bersandar pada lima komponen dasar, yakni kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi," kata dia.

"Hal ini menjadi penting, mengingat manajemen pendidikan tinggi saat ini menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan," tegas Jampel.

Dikatakan pula, Undiksha tetap fokus pada program dan kegiatan kelembagaan yang sejalan dengan perubahan panorama manajemen pendidikan tinggi yang telah digariskan oleh Kemeristek Dikti RI.

"Undiksha agar mampu bersaing, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia juga akan terus digenjot. "Jumlah mahasiswa boleh lebih sedikit, tetapi dari sisi kualitas belum tentu kalah," tandasnya. (gus)