Negara (Antara Bali) - Keamanan desa adat pecalang bersama Barisan Serbaguna (Banser) NU akan bekerjasama di Kabupaten Jembrana, untuk mengamankan Hari Raya Nyepi.
"Pengamanan swakarsa dari unsur pecalang dan Banser ini akan dilakukan selama rangkaian upacara Hari Raya Nyepi hingga puncaknya tanggal 28 Maret," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, saat rapat koordinasi dengan institusi terkait serta elemen masyarakat, terkait Hari Raya Nyepi, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, dengan pengamanan dari Polri, TNI serta masyarakat lewat pecalang dan Banser, pihaknya berharap perayaan Nyepi bisa berjalan aman dari awal hingga akhir.
Salah satu yang menjadi fokus pengamanan adalah saat arak-arakan ogoh-ogoh (sejenis patung yang dibuat masyarakat Bali setiap menjelang Hari Raya Nyepi), yang dari pendataan saat ini ada 645 buah.
"Ratusan ogoh-ogoh itu tersebar di dusun-dusun di seluruh Kabupaten Jembrana. Pendataan lewat Babinkamtibmas terus kami lakukan, karena ada kemungkinan jumlah itu bertambah," katanya.
Menurutnya, untuk pengamanan Hari Raya Nyepi, Polres Jembrana mengerahkan 582 personil, ditambah dari Brimob, TNI serta pengamanan swakarsa dari pecalang dan Banser.
Khusus untuk pecalang, menurutnya, ada 657 orang yang dikerahkan untuk mengawal rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi mulai dari upacara melasti, tawur kesanga, pengerupukan hingga ngembak geni.
Sementara dari peserta rapat muncul usulan, agar usai diarak, ogoh-ogoh diletakkan di pinggir jalan, bukan di tengah jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.(GBI)