Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 50 boneka raksasa (ogoh-ogoh) siap meramaikan malam pengerupukan atau satu hari sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939, di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, pada 27 Maret 2017.
Kapolsek Petang AKP I Wayan Sugita di Mangupura, Kamis, menjelaskan bahwa dalam menjaga keamanan pada pawai ogoh-ogoh di daerah itu pihaknya mengerahkan puluhan personel.
"Meski ada daerah yang berpotensi terjadi gesekan, namun secara umum situasi wilayah Petang tetap kondusif berkat partisipasi dan kerjasama semua elemen masyarakat," ujar Sugita.
Ia mengharapkan, adanya sinergisitas dalam upaya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat perayaan Nyepi nanti. "Peran desa adat melalui pecalang agar terus diberdayakan untuk mengamankan situasi," ujarnya.
Menurut dia, sekecil apapun potensi masalah hendaknya segera dikoordinasikan dengan aparat keamanan untuk mencegah permasalahan yang lebih besar.
Sementara itu, Camat Petang Ida Bagus Nata Manuaba mengingatkan muda-mudi yang akan melakukan pawai ogoh-ogoh tidak melakukan kegiatan minum-minuman keras dan perkelahian.
"Kami meminta malam pengerupukan jangan dijadikan kesempatan untuk berfoya-foya dengan minuman beralkohol," ujarnya.
Pihaknya meminta kepada pecalang (petugas keamanan adat) ikut mengamankan situasi perayaan malam pengerupukan agar tetap kondusif.
"Ogoh-ogoh diarak keliling desa dan dibatasi di wilayah adat masing-masing lalu dibakar untuk mengusir sifat negatif yang disimbolkan di dalam sosok ogoh-ogoh tersebut," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh adat (pecalang, sekaa teruna dan kelian desa pakraman) setempat diimbau menjaga keamanan malam pengerupukan agar lebih kondusif.
"Semua masyarakat terlibat di dalamnya saat Malam Pengerupuka dan Hari Raya Nyepi agar berjalan dengan damai," katanya.
Ia menerangkan, saat Hari Raya Nyepi masyarakat di Pulau Dewata melakukankan Catur Bharata Penyepian yakni tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).
"Saya mengharapkan semua pihak dapat mengendalikan diri saat Hari Raya Nyepi dengan melakukan introspeksi diri," ujarnya. (WDY)
50 Ogoh-Ogoh Ramaikan Pengerupukan di Petang
Kamis, 9 Maret 2017 20:49 WIB