Kubu Raya (ANTARA) -
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan pelaksanaan Hari Raya Nyepi 2024 di Pontianak dan Kubu Raya dipusatkan di Pura Giri Pati Mulawarman dan tanpa Ogoh-Ogoh.
"Pawai Ogoh-Ogoh pada Nyepi tahun ini terpaksa ditiadakan atau tidak diselenggarakan, karena beberapa pertimbangan teknis dan strategis," ujar Ketua PHDI Provinsi Kalbar, Putu Dupa Bandem di Sungai Raya, Senin.
Ia menjelaskan jika Upacara Pecaruan Tawur Agung Kesanga yang dilanjutkan dengan persembahyangan bersama bertempat di seluruh Pura yang ada di Kalbar. Bagi Umat Hindu di Kubu Raya dan Pontianak upacara dipusatkan di Pura Giri Pati Mulawarman Jalan Adisucipto Sungai Raya, Kubu Raya.
Putu Dupa Bandem atau Ida Shri Rsi Dukuh Putra Bandem Kepakisan juga menjelaskan perayaan Nyepi tahun ini telah diawali dengan Persembahyangan Melasti yang dilaksanakan di Pantai Samudra Indah Kabupaten Bengkayang, yang dihadiri oleh Umat Singkawang, Sambas, Bengkayang, Pontianak, Kubu Raya dan Sintang secara perwakilan.
"Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Samudra Indah Kabupaten Bengkayang tersebut berlangsung dengan tertib dan lancar pada hari Jumat lalu," ujarnya.
Dan pada Minggu 10 Maret pukul 18.00 WIB dilaksanakan Persembahyangan Tutup tahun saka 1945 atau Pengerupukan. Dan pada Senin 11 Maret adalah Nyepi Sipeng yang jatuh setiap tanggal 1 Sasih/Bulan Waisaka/Kedasa.
Baca juga: Suasana Pulau Bali sepi dan lengang aktivitas luar rumah pada Hari Raya Nyepi
Ia mengatakan jika seluruh Umat Hindu wajib hukumnya melaksanakan Catur Berata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan dan berpuasa.
"Selain itu juga melaksanakan Upawasa/berpuasa tidak makan dan minum selama 24 jam," tambahnya.
Kemudian perayaan pada Selasa, 12 Maret 2024 adalah Ngembak Geni yaitu Ngelebar Berata/buka puasa.
Dan setelah persembahyangan dilanjutkan dengan acara Sima Krama Dharma Santhi dengan Ksama Swamam saling mengucapkan selamat dan saling memaafkan sesama umat.
"Mengucapkan selamat dan saling memaafkan antar umat, baik umat beragama, Pejabat Pemerintah baik Sipil maupun Militer," ujarnya.
Ia berpesan kepada seluruh umat untuk menghormati perbedaan dan bertoleransi antarumat beragama.
Baca juga: 18 narapidana di kepulauan Riau terima remisi khusus Nyepi