Denpasar (ANTARA) - Pawai ogoh-ogoh yang dibuat para sekaa teruna teruni (kelompok pemuda-pemudi) dari 28 banjar (dusun) akan meramaikan Malam Pangerupukan atau sehari sebelum Hari Suci Nyepi pada 10 Maret 2024 di kawasan wisata Sanur, Kota Denpasar, Bali.
"Pawai ogoh-ogoh ini kembali diadakan karena kami ingin kembali membangkitkan budaya yang sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi COVID-19," kata Ketua Sabha Yowana Desa Adat Sanur I Wayan Indra Marantika di Denpasar, Kamis.
Pihaknya berharap kegiatan pawai ogoh-ogoh yang merupakan bagian dari rangkaian jelang Hari Suci Nyepi ini dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri di kawasan wisata Sanur.
"Kami bersama yowana (generasi muda) seluruh Sanur yang terdiri dari 28 banjar dan tiga desa adat yakni Desa Adat Sanur, Intaran dan Penyaringan, yang melingkupi seluruh Sanur kembali membangkitkan budaya yang sebelumnya sempat tertunda," ucapnya disela-sela penyerahan bantuan Yayasan Pembangunan Sanur kepada perwakilan STT.
Baca juga: Sebanyak 12 Ogoh-ogoh terbaik di Denpasar tampil dalam parade Kasanga Festival
Indra menyampaikan, sebelum pawai ogoh-ogoh juga akan ada penilaian 10 terbaik. Penilaian akan dilakukan di tempat atau di banjar masing-masing dari pagi sampai sore dan bukan pada saat pawai.
"Rute pawai seperti biasa dimulai dari masing-masing banjar. Untuk pengarakan ogoh-ogoh dari masing-masing banjar dan bertemu di catus pata (perempatan) McDonald's. Tentang tema penilaian, karena waktu mepet kita memberikan kepada juri untuk menentukan kriteria," ujarnya.
Terkait potensi kemacetan dengan adanya pawai ogoh-ogoh itu, Indra mengatakan sudah berkoordinasi dengan pencalang (petugas pengamanan adat), sekaa teruna, Babinkamtibmas, Babinsa dan sudah dilaporkan berapa banyak ogoh-ogoh yang akan diarak.
"Tentu akan ada pengalihan arus lalu lintas karena selain 28 banjar ini ada ogoh-ogoh lain juga. Untuk pengawasan juga dibantu dari banjar masing-masing, " kata Indra.
Indra berharap kepada Yayasan Pembangunan Sanur dapat terus membangun sinergi dan memayungi kreativitas sabha yowana di Desa Sanur.
Baca juga: Pemkab Tabanan gelar Festival Ogoh-ogoh Singasana jelang perayaan Nyepi
Sementara itu Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gde Sidharta Putra menyampaikan pihaknya berkomitmen mendukung kegiatan kemasyarakatan, dari sisi kepemudaan, kegiatan pariwisata, sosial, dan juga terkait kegiatan ogoh-ogoh ini.
"Kini kami ingin membangkitkan kembali kegiatan ogoh-ogoh di Sanur," ucap pria yang biasa disapa Gusde itu.
Selain memberikan bantuan kepada setiap banjar yang membuat ogoh-ogoh, untuk 10 ogoh-ogoh terbaik juga akan mendapatkan hadiah uang serta sertifikat.
"Intinya Yayasan Pembangunan Sanur selalu menjadi bagian dari pembangunan spiritual yang ada di Sanur ini, termasuk juga terkait kepemudaan," kata Gusde yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Denpasar itu.