Denpasar (Antara Bali) - Pengelola bank pemerintah menggenjot pemberian kredit kepada investor di Bali dengan merealisasikan kredit produktif yakni konsumsi dan investasi guna memajukan laju perekonomian di daerah itu.
"Pertumbuhan tahunan kredit bank umum di Provinsi Bali pada triwulan III 2016 sebesar 9,95 persen (yoy) atau tercatat Rp67,04 triliun," kata Kepala Perwakilan bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana, di Denpasar Minggu.
Dalam kajian ekonomi dan keuangan regional, ia menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di Bali cukup menggembirakan, meskipun kinerja penghimpunan dana mengalami perlambatan.
Fungsi penyaluran kredit perbankan oleh bank umum secara keseluruhan tetap tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pada periode sebelumnya, kecuali kelompok bank swasta, bank asing, dan campuran yang masih menunjukkan perlambatan.
Ia menyebutkan kinerja pertumbuhan kredit lebih baik, terutama didorong oleh meningkatnya penyaluran kredit untuk kelompok bank pemerintah yang tumbuh dari 12,59 persen (yoy) menjadi 13,55 persen (yoy) pada triwulan III 2016.
Meningkatnya kinerja penyaluran kredit tersebut, terutama didorong oleh meningkatnya kinerja kredit produktif (konsumsi dan investasi) yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Pada periode triwulan III 2016, kredit investasi tumbuh sebesar 9,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 8,41 persen (yoy).
Sementara itu, kredit konsumsi pada periode laporan tercatat sebesar Rp25,21 triliun atau tumbuh sebesar 10,49 persen (yoy), atau melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat hanya tumbuh 11,62 persen (yoy).
Meskipun menunjukkan peningkatan pertumbuhan kredit, namun tingkat intermediasi perbankan yang tergambar melalui indikator "Loan to Deposit Ratio" (LDR) pada triwulan III 2016 menunjukkan penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya.
LDR bank umum di Bali, triwulan III 2016 mencapai 84,44 persen sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 84,53 persen.
"Kondisi tersebut seiring peningkatan nominal kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan pertambahan nominal penghimpunan dana dari masyarakat," kata Causa Iman Karana.
Menyinggung masalah kualitas kredit perbankan pada triwulan III 2016 sedikit menunjukkan perkembangan peningkatan yang tercermin dari indikator Non Performance Loans (NPLs) Gross yang meningkat dari 2,35 persen pada triwulan II 2016 menjadi 2,67 persen pada triwulan III 2016. (WDY)