Denpasar, 13/3 (ANTARA) - Para pelaku penyerangan terhadap lima rumah dan Bale Banjar Bhuana Anyar di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Sabtu (12/3) malam, terkait bentrok pada malam menyambut Nyepi, Jumat (4/3), teridentifikasi.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar di Denpasar, Minggu mengatakan, kasus perusakan tersebut saat ini ditangani oleh Polsek Denpasar Timur. Namun sejauh ini proses hukumnya baru sebatas pemeriksaan saksi-saksi.
"Walaupun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, namun para pelaku sudah teridentifikasi. Supremasi hukum harus ditegakkan walaupun sudah ada mediasi," tegasnya usai meninjau lokasi kejadian.
Sugianyar juga menyayangkan perilaku anarkis sesama warga Bali yang menyebabkan kerugian bagi banyak orang.
"Sangat disayangkan jika cara menyelesaikan masalah seperti itu. Apalagi tokoh masyarakat saat itu sedang mengadakan rapat. Masyarakat Bali kan seharusnya memiliki kearifan lokal," ujarnya.
Sementara itu Camat Denpasar Timur Ida Bagus Alit menjelaskan, sebetulnya setelah peristiwa keributan pada malam "pengerupukan" menyambut Nyepi, Jumat (4/3), telah diselesaikan secara baik-baik dari masing-masing banjar. Namun para pemuda tidak dapat menahan diri dari ejekan.
"Saat rapat kan sudah dibicarakan baik-baik. Kami sepakat untuk tidak berperilaku anarkis. Hasilnya akan dibawa ke Muspika, tapi nayatanya para pemuda tidak tahan oleh ejekan di status facebook," terangnya.
Dahulu, Banjar Kebon Kori dan Bhuana Anyar merupakan satu kesatuan. Kemudian terjadi pemekaran, dengan terbentuknya Banjar Bhuana Anyar yang sebagian besar penduduknya pendatang dari luar Denpasar.
Namun hingga saat ini belum ada kejelasan tentang pembatasan wilayah. Pada tahun 1980 telah direncanakan agar Bhuana Anyar masuk wilayah dinas di Kebon Kori namun belum terealisasi.
Salah satu penyebab bentrok itu yakni saat pemuda mengarak ogoh-ogoh dari Banjar Kebon Kori, menghadang rombongan serupa dari Banjar Bhuana Anyar karena batas wilayah yang belum jelas.(*)