Banda Aceh (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Pidie Jaya melaporkan 25 korban tewas dan ratusan luka-luka.
Informasi Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf yang
diterima di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan, korban meninggal dunia akibat
tertimpa bangunan yang rubuh.
"Data sementara yang diterima, 25 korban meninggal dunia dan ratusan
korban lainnya mengalami luka-luka serius. Korban kebanyakan akibat
tertimpa reruntuhan bangunan," kata Manaf.
Selain korban meninggal dan luka, Manaf menyebutkan BPBD Kabupaten
Pidie Jaya juga mencatat 98 rumah toko ambruk akibat goncangan gempa
kuat jelang shalat subuh Rabu tersebut.
"Kawasan terparah akibat gempa di Meureudu, ibu kota kabupaten, dan
Ulee Gle. Banyak korban di dua daerah itu tertimpa reruntuhan bangunan
rumah toko," katanya.
Saat ini, kata dia, BPBD didukung TNI/Polri masih mengevakuasi
korban yang berada di reruntuhan bangunan. Dan tidak tertutup
kemungkinan korban bertambah, mengingat banyaknya bangunan yang rubuh.
Sementara itu, dilaporkan RSUD Sigli banyak menerima korban
luka-luka. Informasi dari rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Pidie
tersebut, semua ambulans dikerahkan ke lokasi gempa.(WDY)
Gempa Aceh, 25 Warga Pidie Tewas
Rabu, 7 Desember 2016 14:03 WIB