Denpasar (Antara Bali) - Logam Mulia Antam Bali ikut ambil bagian dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Mangupura, ibukota Kabupaten Badung, Bali 2016, dengan menggelar pameran Butik Emas di Sentral Parkir Kuta.
Pimpinan Butik Emas Bali Syahrini Dewi di Denpasar, Rabu mengatakan, pihaknya mengadakan pameran penjualan secara besar-besaran dengan harga pabrik dan kebetulan juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun pertama berdirinya Logam Mulia Antam Butik Emas Bali pada 16 November 2016.
Ia mengatakan Logam Mulia (LM) Antam Butik Emas mengembangkan produk baru berupa perhiasan Bezel (Frame Batik) dan kalung, yang merupakan inovasi dari LM Antam sesuai dengan permintaan para pelanggan yang mencoba diwujudkan dalam bentuk perhiasan yang mengandung makna (arti).
Produk lainnya berupa "Magnus Series Parang" berarti terumbu karang, bahwa buffer garis pantai dari gelombang laut terus berdebar dengan menyerap sebagian besar pasukan gelombang. Orang besar membutuhkan wanita yang kuat. Itu bisa membuat ketangguhan untuk menghadapi keunggulan tersebut.
"Solisdus Series Cerita" telah diberitahu sekali, bahwa seorang wanita biasa menjadi sukses membesarkan anak sampai yang bersangkutan menjadi pemimpin tertinggi brilian. Lalu ia menciptakan motif batik kawung.
Karena dia bangga dan memberikan anaknya sesuatu untuk mengingat, bahwa hal yang besar selalu berasal dari satu kecil. Setiap hal besar datang dari seorang wanita dipanaskan solid, ujar Syahrini Dewi.
Demikian pula "Nortia Series awan" memiliki topeng bumi dari matahari. Hal itu adalah filosofi yang sama dengan mega megah mendung motif batik. Seperti motif awan yang indah, menyerupai penutup bagi jantung. Jantung akan tetap tenang, bahkan dalam kemarahan dan iri hati yang tenang memberikan hal yang baik untuk kehidupan dan keberuntungan.
"Adorare" dari akhir Latin sampai Shakespeare berarti untuk memuja, menyembah atau untuk mencintai. Ketika Raja Jawa menimbulkan menyukai majikannya yang gaves kagum pada yang Mulianya, Ratu mencoba untuk melakukan pencarian pencerahan ritual, maka ia mulai menggambar motif batik sidomukti. Dalam rangka untuk membawa kembali keagungan sucinya, tutur Syahrini Dewi. (WDY)
