Kidapawan, Filipina (Antara Bali) - Seorang wali kota di Filipina
yang diduga memperdagangkan narkoba tewas bersama sembilan pengawal
pribadinya dalam baku tembak dengan aparat kepolisian, Jumat, hanya
beberapa jam setelah Presiden Rodrigo Duterte mengancam bakal
menggencarkan operasi pemberantasan tindak kejahatan.
Wali Kota
Saudi Ampatuan, Samsudin Dimaukom, merupakan salah satu dari sekitar 150
pejabat daerah, hakim dan polisi yang dituduh Presiden Duterte terlibat
dalam perdagangan narkoba.
Juru bicara kepolisian Inspektur
Romeo Galgo mengatakan Dimaukom dan para pengawal pribadinya melepaskan
tembakan setelah satuan polisi antinarkoba menghentikan laju kendaraan
mereka di pos pemeriksaan karena menduga mereka menyelundupkan narkoba.
Polisi
melepaskan tembakan balasan sehingga menewaskan para tersangka di Kota
Makilala, sekitar 950 kilometer di selatan ibu kota Manila
Operasi
pemberantasan tindak kejahatan Filipina telah merenggut lebih dari
3.800 korban jiwa dan menuai kritikan dari Amerika Serikat, PerserBB dan
sejumlah organisasi HAM internasional yang menuding aparat kepolisian
mengeksekusi tersangka secara semena-mena.
"Tersangka bersenjata
berat dan melepaskan tembakan ke aparat penegak hukum, yang membuat
mereka melepaskan tembakan balasan," kata Galgo.
Dimaukom menjadi
terkenal karena mendanai pembangunan masjid pink di Saudi Ampatuan
dalam upaya untuk mendamaikan kota yang dikoyak kekerasan itu.
Pemberontak muslim melancarkan pemberontakan separatis di bagian selatan Filipina selama puluhan tahun.
Duterte,
yang menjadi penguasa setelah memenangi pemilihan umum Mei dengan janji
memberantas penyalahgunaan narkoba, menyebut pengritiknya "bodoh" dan
mengatakan dia tidak melanggar hukum domestik dengan mengancam membunuh
pelaku kejahatan.
Setelah kembali dari Jepang pada Kamis malam,
dia mengancam meningkatkan pembunuhan polisi-polisi yang menjadi
tersangka kasus narkoba.
"Jika harapan saya untuk menyingkirkan
(perdagangan narkoba ilegal) di negara saya tidak dikabulkan, kau bisa
mengharapkan sekitar 20.000 atau 30.000 lagi. Perang sedang
berlangsung," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (WDY)
Wali Kota Filipina Tewas Dalam Baku Tembak dengan Polisi
Jumat, 28 Oktober 2016 21:27 WIB