Denpasar (Antara Bali) - PT Pupuk Kalimantan Timur menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi kebutuhan petani di Bali selama musim tanam Oktober 2016-Maret 2017.
"Bali berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) dalam tahun 2016 memperoleh alokasi pupuk bersubsidi untuk urea sebanyak 42.710 ton dan NPK Pelangi 23.000 ton," Kepala Perwakilan Bali-Kawasan Timur Indonesia (KTI) PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Denny M. Dengah, di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, dari total alokasi pupuk bersubsidi di Bali tahun 2016 masih menyisakan stok yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam pada penghujung tahun ini.
Hal itu didasarkan atas realisasi penyaluran pupuk bersubsidi periode Januari-18 Oktober 2016 untuk urea tercatat 30.477,90 ton (71,36 persen), sehingga masih menyisakan stok sekitar 12.232,10 ton yang siap disalurkan hingga akhir tahun 2016.
Demikian pula untuk pupuk NPK pelangi bersubsidi realisasi periode yang sama tercatat 2.628,05 ton (11,43 persen), sehingga menyisakan stok sekitar 20.371,95 ton untuk disalurkan hingga Desember mendatang.
"Sisa stok pupuk bersubsidi urea maupun NPK Pelangi tersebut, optimis akan mampu memenuhi kebutuhan pada musim tanam di penghujung tahun 2016," ujar Denny M. Dengah.
Pihaknya juga mengajukan realokasi antarkabupaten di Bali untuk disepakati pemerintah kabupaten/kota dengan tujuan untuk lebih menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di daerah tersebut.
Denny menambahkan, realokasi tersebut merupakan upaya untuk lebih memberdayakan ketersediaan pupuk bersubsidi di masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan kuota yang ada untuk Provinsi Bali pada 2016.
Dengan demikian kabupaten yang membutuhkan pupuk lebih banyak, melalui realokasi itu akan dipenuhi oleh kebupaten lainnya yang tingkat volume kubutuhan pupuknya lebih rendah.
Oleh sebab itu diharapkan dari realokasi tersebut mampu membuat alokasi pupuk bersubsidi untuk di Bali menjadi lebih bermanfaat semua oleh petani untuk keberlangsungan produksi.
"Daerah yang mendapat penambahan realokasi itu salah satunya Kabupaten Tabanan, seiring dengan tingginya angka permintaan akan pupuk di daerah itu akibat memiliki lahan pertanian yang paling luas," ujar Denny.
Menyinggung kondisi cuaca ekstrim yang ditandai dengan tidak menentunya curah hujan maupun musim kering tahun ini menurut Denny, juga menjadi dimungkinkannya realokasi itu dilakukan.
Sebab, tidak semua daerah di kabupaten/kota di Bali bisa melakukan proses tanam padi secara serempak, karena ada beberapa daerah akibat minimnya air membuat petani di daerah bersangkutan lebih memilih menunda tanam padi, sehingga perkiraan kebutuhan pupuk yang sebelumnya telah tercatat dalam rancangan difinitip kebutuhan kelompok (RDKK), bisa dialihkan ke daerah lain yang memungkinkan melakukan proses tanam.
Sementara itu, periode Januari-18 Oktober realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi terbesar terserap oleh Kabupaten Tabanan mencapai 9.154,40 ton, menyusul Kabupaten Buleleng dengan realisasi serapan 5.016,85 ton dan peringkat ke tiga Kabupaten Gianyar 4.831,90 ton.
Pada periode yang sama untuk realisasi pupuk bersubsidi NPK Pelangi di Bali terbesar terserap oleh Kabupaten Tabanan mencapai 1.006,80 ton, menyusul Kabupaten Buleleng 409,65 ton dan Badung mencapai 298,45 ton, ujar Denny. (WDY)
PKT Jamin Ketersedian Pupuk Bersubsidi Di Bali
Kamis, 20 Oktober 2016 13:07 WIB