Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba mendorong pemerintah pusat merealisasikan tol laut Jawa-Bali dalam upaya mempercepat perekonomian masyarakat.
"Tol laut yang dimaksudkan bukan membangun jembatan di selat Bali yang menghubungkan Jawa dengan Bali. Tapi membangun tol laut adalah apa yang digagas Presiden Joko Widodo, yakni pembenahan pelabuhan laut beserta infrastruktur pendukungnya," kata Tamba di Denpasar, Senin.
Tamba meminta pemerintah pusat dan daerah untuk merevitalisasi dan meningkatkan pelayanan beberapa pelabuhan utama di Bali, dan membangun jalan tol dari Gilimanuk (Jembrana) ke Padangbai di Kabupaten Karangasem.
"Saya berharap memaksimalkan existing yang ada dengan memperbaiki Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai dan Pelabuhan Benoa, serta infrastruktur jalan tol Gilimanuk-Padangbai," ujar politikus Partai Demokrat.
Jika tol laut yang dimaksudkan terwujud, kata Tamba, kemacetan bisa terurai sehingga distribusi barang dari Jawa ke Bali menjadi lancar dan ekonomi masyarakat lebih menggeliat.
Selain itu, dengan Tol laut yang dimaksudkan itu supaya tidak bertentangan dengan adat dan budaya Bali, jika harus membangun jembatan di Selat Bali.
"Karena itu sebelum membangun perlu melakukan sosialisasi dan kajian, sehingga tidak ada nantinya masalah yang menyangkut budaya dan lainnya," katanya.
Untuk diketahui pada Maret 2016, Bupati Banyuwangi (Jawa Timur) kembali mewacanakan untuk membangun jembatan di Selat Bali, untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Wacana serupa pernah muncul 15 tahun lalu. Namun, wacana Bupati Banyuwangi itu mendapat penolakan dari Bali. Gubernur Bali, DPRD Bali, tokoh agama dan masyarakat menolak pembangunan jembatan di Selat Bali. (WDY)