Purwokerto, Jawa Tengah (Antara Bali) - Pakar keamanan siber dan
komunikasi, Pratama D Persadha, mengatakan, pembentukan Badan Cyber
Nasional (BCN) di Indonesia perlu dilanjutkan.
"Pembentukan BCN di republik ini sangat diperlukan," kata Persadha,
di Purwokerto, Sabtu, terkait pembatalan pembentukan BCN oleh
pemerintah.
Menurut dia, jika dibatalkan, maka pemerintah perlu memperkuat satu
lembaga atau instansi sebagai pemimpin yang khusus menangani
permasalahan ruang siber di Indonesia.
Menurut dia, jika hanya memperkuat divisi-divisi siber di berbagai
kementerian atau lembaga bisa saja menjadi kurang efektif.
Pasalnya, menurut dia, setiap lembaga mempunyai tugas yang
berbeda-beda sehingga dikhawatirkan menjadi tidak fokus mengintegrasikan
pertahanan siber negara.
Pratama juga menjelaskan aspek pengawasan, pertahanan, penyerangan
pada ranah siber yang tidak fokus dikhawatirkan akan menjadi sia-sia.
"Badan Cyber Nasional ini diperlukan sebagai penjaga kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini juga terkait banyak untuk
kepercayaan asing pada keamanan infrastruktur kita terutama terkait
perbankan dan dunia usaha lainnya," katanya.
Dia menambahkan, pengguna internet di Indonesia yang jumlahnya
mencapai lebih dari 90 juta orang perlu mendapat perlindungan.
"Lebih dari itu, BCN juga akan melindungi sistem pemerintahan
negara yang sekarang ini sudah terintegrasi dan terdigitalisasi,"
katanya.
Untuk itu, dia mengusulkan agar pemerintah segera menyiapkan lembaga khusus yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber. (WDY)
Pembentukan Badan Cyber Nasional Perlu Dilanjutkan
Sabtu, 8 Oktober 2016 19:02 WIB