Jakarta (Antara Bali) - Sekitar 500 pengemudi ojek berbasis aplikasi
Internet Go-Jek memadati Kantor Pusat PT Gojek Indonesia di Jalan Kemang
Selatan, Jakarta Selatan, Senin, berdemonstrasi menuntut penghapusan
sistem performa pada versi baru aplikasi yang menurut mereka
memberatkan.
"Adanya sistem performa ini menyengsarakan teman-teman Go-Jek karena
kita harus meningkatkan performa di atas 50 persen. Kalau di bawah 50
persen kita enggak dapat bonus," kata seorang pengemudi Go-Jek dari
Cinere, Kornel, saat menyampaikan tuntutan di depan Kantor Pusat Gojek
Indonesia, Jakarta, Senin.
Kornel mengatakan penerapan sistem performa pada versi aplikasi 1.0.5 memberatkan dan kurang transparan.
Dalam
sistem performa itu, jika pelanggan membatalkan pesanan, prestasi
pengemudi akan turun drastis hingga 30 persen sedangkan jika kinerja
mereka dinilai bagus dan tidak pernah ada pelanggan yang membatalkan
pesanan maka performa pengemudi hanya naik 10-15 persen.
Pengemudi Go-Jek lainnya dari Cibinong, Ahmad Gunawan, mengatakan
sistem performa yang diterapkan sejak Agustus membuat pengemudi
kesulitan mencapai target 50 persen.
"Kalau enggak sampai 50 persen, kan kita enggak dapat bonus dari
perusahaan. Sebelumnya tidak ada sistem performa ini, bonus ya tetap
diberikan tanpa ada persentase performa," ujar Ahmad.
Para
pengemudi telah berkumpul di Kantor Pusat Go-Jek sejak pukul 10.00 WIB.
Pengemudi lain dari seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi kemudian berdatangan sehingga jumlahnya seribu lebih.
Hingga
pukul 11.30 WIB, para pengemudi Go-Jek masih berdatangan untuk
bergabung dengan pengemudi lain menyampaikan tuntutan mereka.
Mereka
mematikan aplikasi sejak pagi sehingga di berbagai jalan raya seperti
Jalan Sudirman menuju Kemang Selatan hanya ada satu sampai tiga
pengemudi Go-Jek yang membawa penumpang. (WDY)
Pengemudi Go-Jek Demo Tuntut Penghapusan Sistem Performa
Senin, 3 Oktober 2016 14:14 WIB